Respons Santai Kaesang Ketum PSI soal Petisi Civitas Akademika untuk Jokowi

Ketum PSI Kaesang Pangarep saat memberikan keterangan pers berkaitan dengan pernyataan Ade Armando soal politik dinasti DIY
Sumber :
  • viva.co.id

Salah satu petisi disampaikan civitas akademika di Universitas Gajah Mada (UGM) yang terdiri dari dosen, mahasiswa, guru besar dan alumni. Mereka prihatin dengan munculnya tindakan-tindakan menyimpang yang terjadi dalam masa pemerintahan Presiden Jokowi.

72 Persen Pembangunan Jalan Tol di Indonesia Hasil Kerja Jokowi

Mereka menyesalkan tindakan menyimpang tersebut terjadi di era Jokowi yang notabene alumni UGM. Lewat 'Petisi Bulaksumur' komunitas akademik UGM mendesak aparat penegak hukum dan pejabat negara, aktor politik hingga Presiden Jokowi kembali kepada koridor demokrasi dan mengedepankan nilai-nilai kerakyatan serta keadilan sosial.

Guru Besar Fakultas Psikologi UGM Prof Koentjoro yang membacakan petisi juga mendesak DPR dan MPR mengambil sikap dan langkah konkret menyikapi berbagai gejolak politik.

Dapat Kaos dari Presiden Jokowi, Warga Gresik Ini Bangga dan akan Dipigura

"Yang terjadi pada pesta demokrasi elektoral yang merupakan manifestasi demokrasi Pancasila untuk memastikan tegaknya kedaulatan rakyat berlangsung dengan baik, lebih berkualitas dan bermartabat," kata Prof Koentjoro membacakan petisi, Rabu, 31 Januari 2024.

Dewan Guru Besar (DGB) UI juga melontarkan pernyataan sikap untuk mengkritisi pemerintahan Jokowi melalui . petisi bernama Seruan Kebangsaan Kampus Perjuangan “Genderang UI Bertalu Kembali”.

Jokowi Sebut Harga Telur dan Cabai Rawit di Pasar Dukuh Kupang Surabaya Terlalu Rendah

Ketua DGB UI, Prof. Harkristuti Harkrisnowo menyampaikan pihaknya terpanggil untuk menabuh genderang setelah lima tahun terakhir, terutama jelang pencoblosan Pemilu 2024. Menurut dia, DGB UI ingin memulihkan demokrasi Indonesia.

“Negeri kami nampak kehilangan kemudi akibat kecurangan dalam perebutan kekuasaan. Nihil etika, menggerus keluhuran budaya serta kesejatian bangsa,” kata Prof Tuti, sapaan akrabnya, Jumat, 2 Februari 2024.

Halaman Selanjutnya
img_title