Rawan Kecelakaan, Hati-hati Saat Berkendara di Jalanan Surabaya
- Viva Jatim/M Dofir
Surabaya, VIVA Jatim – Peringatan bagi masyarakat luas saat berkendara agar selalu berhati-hati dan mematuhi rambu-rambu lalu lintas. Apalagi ketika melintas di jalanan Kota Surabaya ini. Sebab, jalur-jalur tersebut dinilai rawan seiring kerap terjadi insiden kecelakaan hingga menyebabkan korban meninggal dunia.
Berdasar catatan Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Besar (Sat Lantas Polrestabes) Surabaya, angka bulanan kecelakaan lalu lintas yang terjadi sepanjang Februari 2024 di kota pahlawan, ada sebanyak 40 kejadian.
Dari puluhan kejadian kecelakaan lalu lintas itu, menyebabkan delapan orang diantaranya meninggal dunia.
Meski terbilang tinggi, Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Besar (Kasat Lantas Polrestabes) Surabaya Ajun Komisaris Besar Polisi Arif Fazlurrahman mengklaim, angka kecelakaan lalu lintas di Surabaya mengalami penurunan bila dibandingkan bulan sebelumnya.
Begitu pula dengan korban meninggal dunia juga tercatat mengalami penurunan, dari semula sebanyak 13 jiwa menjadi delapan jiwa.
"Nah bulan ini kita walaupun delapan orang yang meninggal, itu dibandingkan bulan lalu 13 orang. Jadi kita bisa menyelamatkan lima nyawa," ucap Arif, Minggu, 3 Maret 2024.
Ia menambahkan, peristiwa kecelakaan yang menyebabkan korban meninggal dunia banyak terjadi di dua jalan. Sehingga jalur tersebut dinilai sebagai daerah rawan kecelakaan. Yakni pertama, di Jalan Ahmad Yani Kota Surabaya.
"Yang di A [Ahmad] Yani masih menjadi rawan kecelakaan lalu lintas ya. Karena memang jalannya itu besar ya, lebar, relatif landai dan kosong sehingga kadang masyarakat berkecepatan tinggi di jalan raya," katanya.
Lalu yang kedua, di Jalan Arief Rahman Hakim, Kecamatan Sukolilo, Kota Surabaya. Karena selama Bulan Februari 2024 kemarin, dia menyebut ada lebih dari sekali insiden kecelakaan lalu lintas dengan korban tewas.
Lantas apa yang menjadi penyebab utama kecelakaan lalu lintas? Arif menjelaskan, penyebab tingginya kecelakaan lebih disebabkan oleh kesalahan pengendara alias human error. Salah satu karena kurang berkonsentrasi saat mengemudikan kendaraan.
"Sebagian besar terjadi pada saat pindah lajur, ini berarti banyak sekali ketika pengendara itu pindah lajur itu kurang konsentrasi," tandasnya.
Oleh sebab itu, ia kembali menegaskan agar para pengendara selalu berhati-hati saat berkendara dan mematuhi rambu-rambu lalu lintas.
"Tetap berhati-hati, patuhi rambu lalu lintas dan berkonsentrasi," tutupnya.