Dampak Gempa Bumi 6,0 SR, Balai Desa hingga Rumah Warga Tuban Roboh

Balai Desa hingga rumah warga Tuban roboh akibat gempa
Sumber :
  • Imron Saputra/Viva Jatim

Tuban, VIVA Jatim- Gempa bumi berkekuatan 6,0 SR yang terjadi di koordinat 5.79 LS,112.32 BT atau 132 km timur laut, Tuban, Jumat 22 Maret 2024, mengakibatkan bangunan balai desa dan sejumlah rumah warga roboh hingga rusak.

Suami Tega Habisi Istrinya dengan Cara Dicekik, Pelaku Malah Coba Bunuh Dirinya

Bangunan balai desa yang rusak akibat gempa tersebut berada di Desa Dagangan, Kecamatan Parengan. Balai desa tersebut merupakan balai desa lama. Sementara untuk dua rumah yang roboh terjadi di Desa Glagahsari Kecamatan Soko, Desa Sidokumpul, Kecamatan Bangilan serta rumah di Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel yang dinding dan keramik rumah rontok.

Kepala BMKG Kabupaten Tuban, Zem Irianto menjelaskan, gempa yang terjadi bisa dirasakan hampir di semua kecamatan di Tuban. Bahkan gempa tersebut juga membuat pihak Rumah Sakit Nahdlatul Ulama (RSNU) mengevakuasi seluruh pasien, baik rawat inap dan maupun rawat jalan.

Terungkap! Wanita Asal Tuban yang Ngaku Dirampok Ternyata Palsu, Modus Investasi Bodong

"Pasien dievakuasi ke titik kumpul. Setalah berkoordinasi dengan BMKG Tuban dan BMKG Pasuruan, serta melakukan pengecekan struktur bangunan tidak ada kerusakan yang signifikan akhirnya pasien dikembalikan ke ruang perawatan," kata Zem Irianto.

Zem Irianto menjelaskan, hingga sampai pada pukul 14.30 WIB tercatat sudah 19 kali gempa susulan. Masyarakat, lanjut Zem Irianto juga dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Selain itu warga juga menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

Mobil Polisi di Tuban Dirusak Saat Bubarkan Konvoi, 10 Remaja Diamankan

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah. Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG," pungkasnya.