Kader di Mojokerto Meninggal Tragis, IPNU Minta Polisi Usut Tuntas
- Istimewa
Ardian Puguh Suseno membenarkan kalau Hasan dikenal sebagai aktivis IPNU. Karena itu, dirinya sangat berharap pihak kepolisian dapat secepatnya mengungkap kejadian tersebut.
Sedangkan Pembina PAC IPNU Kecamatan Mojosari, M Diki Candra mengatakan, bahwa almarhum tercatat telah lulus dalam jenjang pengkaderan Masa Kesetiaan Anggota atau Makesta. Dan sejak itu almarhum dikenal sebagai pegiat organisasi. Hal tersebut dibuktikan telah dikukuhkan sebagai anggota bidang kaderisasi IPNU setempat untuk masa khidmat 2019-2021.
“Kejadian yang begitu cepat terjadi membuat keluarga besar IPNU sangat kehilangan,” katanya.
Dirinya mengemukakan bahwa sosok almarhum sebagai pejuang. Karenanya menyampaikan duka mendalam mengingat almarhum dikenal sebagai orang baik.
“Ikatan yang telah terbentuk dengan baik tidak akan terpisahkan walaupun sampai akhir dunia nanti,” katanya.
Sedangkan Ketua PAC Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kecamatan Mojosari, Mita Mai Yutanti menambahkan merasa kehilangan sosok almarhum. Karena selalu menyempatkan waktu dalam berorganisasi, Hasan juga dikenal sebagai pribadi yang murah senyum, ringan tangan dalam berorganisasi, tidak pernah mengeluh, serta pendiam. Dengan demikian, kepergiannya menyisakan duka mendalam bagi banyak kalangan.
“Saya bersaksi, bahwa dia adalah orang yang baik, sabar dan qanaah. Dalam bekerja pun dia orang yang sangat jujur,” ujarnya.