Mobil Bawa Satu Keluarga di Mojokerto Terjun ke Jurang Sedalam 7 Meter, Dua Orang Luka Berat
- Viva Jatim/M Lutfi Hermansyah
Mojokerto, VIVA Jatim – Sebuah mobil ditumpangi satu keluarga terjun ke jurang sedalam 7 meter di jalan umum Ngoro Industrial Park (NIP), Desa Lolawang, Kecamatan Ngoro, Mojokerto. Kecelakaan tunggal ini menyebabkan dua orang mengalami luka berat.
Toyota Kijang Innova bernomor polisi N 1574 WO terjun ke jurang sedalam 7 meter di jalan umum Ngoro Industrial Park (NIP), Desa Lolawang, Kecamatan Ngoro, Mojokerto. Kecelakaan tunggal ini menyebabkan pasangan suami istri menderita luka berat.
Mobil Innova warna silver ini berisi satu keluarga asal Dusun Ngelawang, Desa Watukosek, Kecamatan Gempol, Pasuruan. Terdiri dari Hariyono (42), istrinya, Badriya (40), serta putranya, ASW (5)
Kasat Lantas Polres Mojokerto Iptu Muhammad Hariyazie mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024 sekitar pukul 12.10 WIB. Mulanya, mobil Innova bernopol N 1574 WO itu melaju dari selatan ke utara di jalan umum kawasan Ngoro Industrial Park (NIP), Desa Lolawang. Setibanya di lokasi kejadian, mobil minibus yang dikemudikan Badriya (40) hilang kendali, lalu terjun ke jurang bekas tambang galian C sekitar pukul 12.10 WIB.
“Kedalaman jurang bekas galian C sekitar 7 meter,” terangnya kepada wartawan, Rabu, 1 Mei 2024.
Ia menyebut, mobil Innova warna silver itu berisi satu keluarga asal Dusun Ngelawang, Desa Watukosek, Kecamatan Gempol, Pasuruan. Terdiri dari Hariyono (42), istrinya, Badriya, serta putranya, ASW (5).
Akibat kecelakaan ini, menyebabkan mobil tersebut rusak cukup parah. Karena posisinya terbalik di dalam jurang. Sehingga bagian atas mobil ringsek.
Tak hanya itu, Badriya menderita patah tulang kaki sebelah kiri dan cedera di kepala. Korban telah dievakuasi ke RSUD Prof dr Soekandar di Mojosari, Mojokerto. Sedangkan Hariyono menderita cedera kepala sehingga harus dirawat di RS Mawaddah Medika, Ngoro. Beruntung putra mereka selamat.
Hariyazie menambahkan, penyebabnya kecelakaan diduga karena pengemudi baru belajar menyetir dan tidak bisa menguasai laju kendaraannya.
Pengemudi tidak bisa menguasai laju kendaraannya diduga belajar mengemudi. Sehingga terperosok ke dalam bekas galian,” pungkasnya.