Sumbar Berduka, Puluhan Meninggal akibat Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi

Proses penyisiran dan pencarian korban lahar Gunung Marapi.
Sumber :
  • Andri Mardiansyah/Viva.co.co.id

Jatim – Masyarakat Sumatera Barat (Sumbar) tengah berduka. Banjir lahar dingin yang meluap dari Gunung Marapi mengakibatkan puluhan orang yang tinggal di dekat lokasi bencana meninggal dunia. Ratusan orang lainnya mengungsi dan korban lain masih dalam proses pencarian.

Update Korban Banjir Lahar Gunung Marapi: 50 Meninggal, 37 Luka-luka, 3.396 Mengungsi

Data sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar hingga Minggu, 12 Mei 2024, pada pukul 18.00 WIB, korban meninggal dunia akibat bencana alam tersebut sebanyak 27 orang.

Jubir BPBD Sumbar, Ilham, menjelaskan, 27 korban meninggal dunia tersebut berasal dari dua daerah terdampak, yakni Kabupaten Agam dan Tanah Datar. Saat ini, tim gabungan masih terus melakukan penyisiran dan pencarian korban di lokasi bencana. 

Dihantam Ombak, Penambang Pasir di Bojonegoro Hilang Tenggelam

Ilham menambahkan, saat ini petugas gabungan masih terus dilakukan proses pendataan, penyisiran, dan pencarian. Adapun korban jiwa terbanyak ditemukan di Kabupaten Agam. "Seluruh korban  dievakuasi ke dua rumah sakit,” katanya dikutip dari VIVA.

Di bagian lain, BPBD Kabupaten Agam mencatat ada 204 orang mengungsi ke lokasi lebih aman dari dampak banjir lahar dingin Gunung Marapi. Data itu hingga Minggu sore tadi.

Longsor dan Banjir Lahar Dingin di Wilayah Gunung Semeru, 3 Orang Tewas

Kepala Pelaksana BPBD Agam Budi Perwira Negara di Lubuk Basung, Sumbar dikutip dari Antara, menyebutkan, 204 warga itu berasal dari Kecamatan Ampek Koto. Adapun di antaranya 60 jiwa sudah diungsikan ke SMPN 1 Koto Tuo. Sementara, Kecamatan Candung 74 jiwa diungsikan di SD 08 Kubang Putiah Duo Koto Panjang, Nagari atau Desa Bukik Batabuah. 

Kemudian, di Kecamatan Ampek Angkek 70 jiwa dan sebagian diungsikan ke rumah warga sekitar.   "Saat ini kita sedang menyiapkan lokasi pengungsian bagi warga," katanya.