Khofifah Kenalkan Kontribusi Ulama Nusantara untuk Peradaban Islam

Gubernur Khofifah di Seminar dan Pameran Indonesian Week 2022
Sumber :
  • Nur Faishal/Viva Jatim

Jatim – Dalam agenda lawatannya di Riyadh Arab Saudi, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga mengenalkan tentang kontribusi ulama Nusantara dalam membangun peradaban Islam. Tidak hanya itu, Ketua PBNU ini juga mengenalkan berbagai manuskrip atau turots ulama Nusantara yang karyanya jadi rujukan muslim di dunia.

Khofifah Dianugerahi Satylancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Satu-satunya untuk Gubernur

Hal itu disampaikan Gubernur Khofifah dalam acara Seminar dan Pameran ‘Intellectual Heritage and Contribution of Indonesian Scholars to The Islamic Civilization' sebagai bagian dari gelaran ‘Indonesian Week 2022 di Cultural Palace Diplomatic Quarter Riyadh Saudi Arabia, Ahad 27 November 2022.

Beberapa karya ulama Nusantara yang dikenalkan Gubernur Khofifah antara lain manuskrip karya Syaikhona Muhammad Kholil Bangkalan, Syaikh Nawawi Al Bantani, karya Syaikh Hasyim Asyari Jombang, Syaikh Mahfud At-Tarmasi Pacitan, Syaikh Ihsan Jampes Kediri, juga ada pula karya KH Abu Fadhol Senori Tuban. 

Minta Nasihat, Ketua TKD KIM Gresik Silaturahmi ke Ketua PCNU

"Kegiatan hari ini adalah bagian penting dalam babat alas menggali keunggulan ulama besar Indonesia yang kontribusinya signifikan untuk  keilmuan dunia, termasuk di Arab Saudi," kata Khofifah dalam keterangan tertulis yang diterima Viva Jatim, Senin 28 November 2022. 

Khofifah menyebut bahwa kontribusi ulama Nusantara dalam membangun peradaban islam sangat besar. Bahkan sudah dimulai sejak abad ke-14 dengan lahirnya sejumlah karya dari ulama Nusantara yang menjadi pelita bagi kemajuan peradaban Islam di dunia. 

Khofifah Optimis Putusan MK akan Menangkan Prabowo-Gibran

Ia pun mencontohkan sosok ulama khas tanah air, Syeikh Nawawi Al-Bantani yang memiliki 30 karya kitab. Hingga kini karya-karya tersebut masih terus diajarkan di sejumlah lembaga-lembaga pendidikan. Meski kata Khofifah yang terjamah digitalisasi baru enam kitab. Sehingga masyarakat hanya mudah mengakses enam kitab tersebut. Sedangkan lainnya masih belum terdigitalisasi.

Tidak hanya Syeikh Nawawi Banten, ulama nusantara yang memiliki kontribusi besar untuk dunia berikutnya ada Syaikhona Kholil Bangkalan. Ulama dari Pulau Garam ini adalah maha guru Nusantara. Guru dari pendiri dua organisasi besar di Indonesia dan dunia, yakni Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah. Juga merupakan guru sejumlah ulama yang hingga kini telah memiliki pesantren-pesantren besar di tanah air. Manuskrip Syaikhona Kholil sebanyak 32 kitab. Namun kata Khofifah, dari 32 kitab tersebut baru dua kitab yang terdigitalisasi.

Halaman Selanjutnya
img_title