Rp19 M untuk Revitalisasi Pasar Ngadiluwih Kediri yang Terbakar

Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana.
Sumber :
  • Madchan Jazuli/Viva Jatim

Jatim – Pemerintah Kabupaten Kediri tengah merevitalisasi Pasar Ngadiluwih yang terbakar pada Mei 2022 lalu. Untuk merealisasikan itu, pemerintah menyiapkan anggaan sebesar Rp19 miliar. Diharapkan, pengerjaan Pasar Ngadiluwih bisa dimulai pada 2024. 

15 Ribu Porsi Makanan Disuguhkan Pemkab Kediri di Nglencer Ning Pendopo

Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengungkapkan, revitalisasi Pasar Ngadiluwih terus dilakukan pascakebakaran dan ditargetkan pada 2024 sudah rampung. Sebelum revitalisasi rampung, pedagang dialihkan berjualan di tempat penampungan pedagang sementara (TPPS) yang disediakan.

Pemkab Kediri mendorong supaya pembangunan fasilitas umum untuk menjalankan sendi perekonomian masyarakat menjadi prioritas. "Pasar Ngadiluwih pasca kebakaran akan dilakukan revitalisasi, saya harap semua pedagang dan pihak yang terkait bersama-sama bisa membantu proses revitalisasi," kata Dhito, sapaan akrab Hanindhito Himawan Pramana, Senin, 5 September 2022.

Mas Dhito Yakin Peluang Timnas ke Olimpiade Paris Bukan Hal Mustahil

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri Tutik Purwaningsih mengungkapkan, pada 2022 ini pihaknya masih melakukan review Detail Enginering Design (DED) TPPS. Baru selanjutnya melalui tahapan sewa lahan untuk pembangunan TPPS.

"Pada 2023 awal, kita mulai bangun TPPS. Harapannya di pertengahan atau akhir 2023 pedagang bisa direlokasi di tempat yang layak,” ujarnya. 

Kandidat Kuat Pilkada Kediri, Mas Dhito Fokus Kerja hingga Akhir Masa Jabatan

Ia berharap, proses pemindahan pedagang dapat berjalan lancar, tidak ada kendala baik internal maupun eksternal. Sehingga 2024 awal sudah bisa dilakukan proses lelang serta memulai pembangunan Pasar Ngadiluwih.

Sesuai DED yang ada, revitalisasi Pasar Ngadiluwih akan menelan anggaran sebesar Rp19 miliar. Untuk mempercepat proses pembangunan Pasar Ngadiluwih, papar Tutik, selama satu tahun anggarannya diambil dari APBD. Sebab, mengacu pada proyek Pasar Wates, anggarannya tidak cukup bila bersumber dari APBN, karena itu dikerjakan dua tahap.

Halaman Selanjutnya
img_title