Diklat Semi Militer, Cara Pemkot Surabaya Tanamkan Wawasan Kebangsaan

Satpol PP Kota Surabaya
Sumber :
  • Nur Faishal/Viva Jatim

"Ada pemberian materi terkait wawasan kebangsaan. Biasanya kita dari Garnisun, Korem dan Polrestabes Surabaya terkait tindak pidana dan juga melibatkan Aparat Penegak Hukum terkait dampak-dampak dari pelanggaran itu seperti apa," papar dia.

Wali Kota Eri Cahyadi Sebut Rumdisnya adalah Rumah Masyarakat Surabaya

Pihaknya mengaku prihatin terkait kegiatan-kegiatan yang berbau negatif yang dilakukan oleh para remaja sekarang. Makanya, Wali Kota Eri Cahyadi menginginkan agar para remaja tersebut mendapatkan pendidikan sekolah kebangsaan.

"Pak Wali Kota memikirkan bagaimana 10 atau 15 tahun ke depan generasi kita, nanti yang memimpin kota ini siapa kalau anak-anak kita seperti itu. Kita ingin mengembalikan mereka kepada dunianya anak-anak agar menjadi orang yang bermanfaat untuk kota ini," imbuhnya.

Sekretaris PWNU Jatim: Idul Fitri Momentum Perkokoh Ekosistem Sosial

Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menegaskan, pihaknya akan mendatangi rumah seluruh remaja yang disinyalir menjadi anggota gangster atau pelaku tawuran. Bahkan, saat patroli gabungan pada Sabtu malam 3 Desember 2022, pihaknya juga menjaring sejumlah remaja yang terindikasi akan melakukan tawuran.

"Karena Insya Allah ketika kita sudah tahu nama-nama anggotanya, kita datangi, semua elemen masyarakat akan datangi rumahnya, kita bawa anak-anaknya," katanya.

Ada Banjir Sejak 1993 di Surabaya, Eri Cahyadi Peras Otak Cari Solusi

Selain mendatangi rumah dan melakukan pembinaan dari sisi keluarga, Wali Kota Eri Cahyadi juga menginginkan agar para remaja itu mendapatkan pendidikan sekolah kebangsaan. Diklat wawasan kebangsaan tersebut rencananya akan dilaksanakan selama dua minggu hingga satu bulan.

"Kita berikan sekolah kebangsaan yang nanti dipimpin TNI-Polri. Sehingga dia bisa tahu bagaimana rasanya TNI-Polri menjaga Kota Surabaya ini," pungkasnya.