Kalbe Bangun Fasilitas Produksi Radiofarmaka di Sidoarjo untuk Tangani Kanker

Kalbe membangun fasilitas produksi radioisotop dan radiofarmaka
Sumber :
  • Viva Jatim/M Dofir

Sidoarjo, VIVA Jatim – PT Kalbe Farma membangun fasilitas produksi radioisotop dan radiofarmaka di kawasan industri Berbek, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, Kamis, 15 Agustus 2024.

Dari Hobi Jadi Cuan: Pemuda Gresik Raup Untung dari Bisnis Sepatu Impor Bekas

Fasilitas ini didirikan untuk memenuhi kebutuhan fluorodeoxyglucose, komponen penting dalam penanganan pasien kanker di berbagai rumah sakit.

Direktur Kalbe Farma, Mulialie mengatakan, pembangunan fasilitas produksi tersebut bagian dari komitmen perusahaannya dalam mendukung transformasi kesehatan di Indonesia yang sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 17 tahun 2023 serta Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2016 tentang Percepatan Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan menuju kemandirian bangsa.

Berbagi Kehidupan Lewat Trombosit, Kisah Inspiratif Nurirwansyah Putra

"Pembangunan fasilitas di Surabaya merupakan fasilitas kedua milik Kalbe, setelah dimulainya pembangunan di Jakarta pada 1 Februari 2024. Pembangunan fasilitas radiofarmaka dalam negeri merupakan bagian dari komitmen Kalbe untuk terus meningkatkan akses kesehatan bagi masyarakat, terutama dalam penanganan penyakit kanker," ujarnya.

Ia menyampaikan, fasilitas produksi radioisotop dan radiofarmaka yang akan dibangun ini rencananya mulai beroperasi pada tahun 2025.

Upaya Dedeh Latipah Pulihkan Ekosistem Sungai Melalui Normalisasi Berkelanjutan

"Saat ini Kalbe telah menjalin kerja sama dengan rumah sakit untuk pemanfaatan radiofarmaka, tidak terbatas pada tatalaksana kanker atau onkologi saja. Namun diharapkan dapat digunakan untuk penilaian jantung, neurologi, alzheimer, gangguan psikiatri atau mental serta di bidang-bidang lain di dunia kedokteran," lanjutnya.

Di kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan sekaligus Pelaksana Tugas Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Lucia Rizka Andalucia kepada wartawan menyampaikan, apresiasinya atas pembangunan fasilitas ini. Sehingga penanganan diagnostik kanker semakin komprehensif.

"Jadi sekarang yang sudah ada [fasilitas produksi radiosfarmaka] itu di tiga rumah sakit. Yaitu di Rumah Sakit Darmais, Rumah Sakit Siloam Semanggi dan Rumah Sakit Gading Pluit. Saat ini sudah beroperasional," katanya.

Namun keberadaan fasilitas-fasilitas itu tidak cukup menjawab kebutuhan diagnostik penyakit kanker. Sebab dikatakannya, ketiganya hanya khusus melayani kebutuhan masing-masing rumah sakit.

"Nanti di Surabaya dan sekitarnya akan disuplai dari sini," tandasnya.

Sekedar diketahui, fasilitas produksi radiofarmaka yang memproduksi fluorodeoxyglucose (FGD) ini sangat diperlukan untuk menunjang layanan pemeriksaan Positron Emission Tomography and Computed Tomography Scanning alias PET/CT-Scan yang ada di rumah sakit.

Sedangkan PET/CT-Scan adalah pemeriksaan pencitraan medis tingkat lanjut yang memberikan informasi mendetail tentang fungsi organ atau sistem dalam tubuh, khususnya untuk mendeteksi adanya penyakit kanker.

Bila dibandingkan MRI scan atau CT scan saja, PET-CT scan atau PET-MRI scan dapat memberikan lebih banyak informasi untuk penentuan tahap kanker. Sayangnya, fasilitas produksi produk radioisotop dan radiofarmaka dalam negeri yang tersertifikasi masih sangat minim.