Gadis Pengidap Kanker di Mojokerto Dapat Bansos Saat Momen HUT Lalu Lintas Bhayangkara ke-69
- M Lutfi Hermansyah/Viva Jatim
Mojokerto, VIVA Jatim –Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Lalu Lintas Bhayangkara ke-69, Satlantas Polres Mojokerto Kota menyalurkan bantuan sosial (baksos) kepada gadis pengidap kanker, Oktavia Dwi Rahmadani (18).
Kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Kasat Lantas Polres Mojokerto Kota AKP Mulyani pada Sabtu, 21 September 2024 pagi. Kedatangan Mulyani dan jajarannya disambut Kakak Okta, Septi Kustanti (32).
Okta terbaring di tempat tidur setelah menjalani operasi di Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) dr Ramelan, Surabaya.
Mulayani mengatakan kegiatan penyaluran bansos itu dilaksanakan sebagai wujud perhatian terhadap masyarakat.
“Kami Satlantas Polres Mojokerto Kota bertepatan dengan Hari Lalu Lintas Bhayangkara ke-69, turut memberikan sedikit santunan dan doa kepada Adik Okta. Mudah-mudah Adek Okta diberikan kesembuhan,” katanya, Sabtu, 21 September 2024.
Selain bansos, ia juga turut memberikan motivasi kepada Okta dan keluarganya agar terus semangat berjuang untuk kesembuhan. Okta akan menjalani tindakan medis kembali di RSAL dr Ramelan Surabaya dalam waktu dekat.
“Informasi nanti ada operasi, besok rencana mau ke Surabaya. Semoga Diberikan kelancaran kedepannya,” Mulyani.
Di momen HUT Lalu lintas Bhayangkara ke-69 ini, Satlantas Polres Mojokerto Kota menggelar sejumlah kegiatan, khususnya yang berhubungan dengan lalu lintas. Antara lain, lomba duta lalu lintas, da’i keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas (Kamseltibcarlantas) serta pencipta lagu lalu lintas.
Tak hanya, Satlantas Polres Mojokerto juga telah menggelar baksos ke beberapa pihak. Seperti penjaga perlintas kerata api tanpa palang pintu.
“Kita memberikan motivasi kepada masyarakat agar kedepannya lalu lintas maju. Pesan-pesan saya supaya lalu lintas lebih baik lagi,” pungkas Mulyani.
Sementara, Septi Kustanti menyampaikan, adiknya telah menjalani operasi stoma atau membuat lubang buatan yang memungkinkan feses atau urine dari saluran kemih keluar. Operasi berlangsung selama 3 jam pada Minggu, 15 September 2024 lalu.
Saat ini, pihaknya tengah menunggu untuk kontrol rutin dan hasil laboratorium keluar. Setelah itu, apabila kondisi Okta sudah normal akan menjalani komoterapi.
“Kita menunggu satu minggu kedepan buat kontrol. Habis itu ada jadwal buat kemo tablet. Semoga hasilnya dia tidak ada yang turun, kemarin HB-nya (Kadar hemoglobin) turun. Kalau besok sudah normal semua bisa langsung kemo,” terangnya.
Hasil diagnosa dokter, lanjut dia, adinga menderita kanker rektrum. Namun, benjolan yang bermula di perut tak bisa diangkat karena telah menyebar
“(Diagnosa) Kankes rektrum. Cuma nanti di uji laboratorium lagi, kita menunggu hasilnya tanggal 28 (September 2024). Benjolannya sudah menyebar, tidak bisa diambil,” tutur Septi.