Begini Penjelasan Polisi Soal Temuan 21 Potongan Kerangka Manusia di Surabaya
- Mokhamad Dofir/Viva Jatim
Surabaya, VIVA Jatim –Petugas kepolisian membeberkan hasil penyelidikan kasus penemuan potongan kerangka manusia di Wonorejo, Kecamatan Tenggilis Mejoyo, Kota Surabaya, pada Rabu, 25 September 2024 lalu, sekitar pukul 14.00 WIB.
Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Jawa Timur Komisaris Besar Polisi M Khusnan mengatakan, terdapat sebanyak 21 potongan tulang kerangka manusia yang ditemukan. Meliputi, tujuh tulang paha, dua tulang selangka kiri, satu tengkorak kepala sisi belakang, satu tengkorak kepala sisi kanan, satu rahang bawah dengan enam gigi menempel, satu tulang panggul, enam tulang lengan bawah tiga pasang dan dua tulang lengan bawah.
"Kondisi tulang sebagian besar sudah tidak utuh, sudah rapuh dan sudah lama-lama sekali," ujar M Khusnan di hadapan awak media, Senin, 30 September 2024.
Untuk mengungkap identitas pemilik potongan-potongan kerangka itu. Pihaknya menyampaikan telah melakukan pemeriksaan forensik hingga tes Deoxyribo Nucleic Acid alias DNA. Namun hasilnya sampai saat ini belum keluar.
"Nanti kita menunggu hasil," singkatnya.
Ia mengatakan, untuk sementara petugas kepolisian menduga bahwa penemuan potongan kerangka manusia tersebut berasal dari kuburan yang berada di pinggir sungai. Lalu tanahnya terkena erosi sehingga tulang-tulang jenazah hanyut dan terkumpul di satu titik.
"Bisa jadi karena [makam] di tepian sungai jadi kemungkinan ada bekas-bekas kuburan atau apa yang keikut aliran sungai sehingga terjadi pengumpulan di [lokasi penemuan] situ," ujarnya.
Sementara itu, Ahli Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Kepolisian Daerah Jawa Timur dr Marifatul Ula menambahkan, pihaknya kesulitan mengidentifikasi kerangka karena diperkirakan sudah meninggal lebih dari 20-an tahun sampai akhirnya ditemukan. Apalagi struktur pembentuk tulang lainnya sudah hilang sehingga tinggal beberapa potongan kerangka yang tidak utuh lagi.
"Agak susah [diidentifikasi] karena kondisinya hanya puing, hanya serpihan tulang tersebut," tegasnya.
Begitupun mengenai jenis kelamin kerangka, dr Marifatul mengaku jika timnya merasa kesulitan lantaran fitur penyusun tulang yang ditemukan hanya berupa puing dan telah rusak.
Hanya saja ia memprediksi, potongan kerangka manusia yang ditemukan berjumlah lebih dari tiga orang.
"Kita perkirakan lebih dari dua, tiga individu. Kita hitung berdasar tulangnya," kata dia.
Di kesempatan yang sama Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya Ajun Komisaris Besar Polisi Aris Purwanto menegaskan, tetap akan mengungkap misteri yang menyelimutinya walaupun proses identifikasi sukar dilakukan.
Yakni dengan meminta keterangan sejumlah warga sekitar, termasuk petugas pompa air yang menemukan potongan kerangka pertama kali.
"Nanti apabila ada masyarakat yang merasa kehilangan [keluarga] dan sebagainya bisa menghubungi Polrestabes Surabaya termasuk untuk pengecekan DNA, nantinya dari Tim Dokkes bisa dikomunikasikan," tegasnya.
Ia mengatakan, warga bisa melapor melalui nomor hotline 0878-5512-7288 apabila merasa kehilangan keluarga sehingga bisa dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
"Silahkan menghubungi nomor hotline yang disediakan," tutupnya.