Kadin Jatim Ikuti Misi Dagang, Berhasil Membukukan Rp 116,496 Miliar

Suasana Misi Dagang Pemprov Jatim dan Pemprov Kalteng di Palangkaraya
Sumber :
  • Viva Jatim

Jatim – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur kembali mengikuti Misi Dagang yang digelar Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Kali ini, Misi Dagang digelar bersama Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah  di Palangkaraya, Rabu, 14 Desember 2022. Dan berhasil membukukan transaksi sebesar Rp 116,496 miliar.

Bupati Trenggalek Sambut Baik Investasi Ternak Sapi Perah, Asal Libatkan Masyarakat

Wakil Ketua Umum Bidang Kerjasama dan Jaringan Usaha Antar Provinsi Kadin Jatim Diar Kusuma Putra mengatakan, Provinsi Kalimantan Tengah adalah daerah dengan perekonomian yang cukup bagus yang selama ini kebutuhannya banyak disuplai dari Jawa Timur.

"Hasilnya cukup bagus. Yang menarik, ada satu transaksi yang memecahkan rekor, terbesar sepanjang Misi Dagang digelar, yaitu transaksi daging sapi beku oleh UD Tunas Jaya dari Ponorogo dengan PT Grahacipta Sumber Artha, supplier bahan makanan di Sampit Kalimantan Tengah yang mencapai Rp 74,88 miliar per tahun," terang Diar Kusuma Putra saat dikonfirmasi dari Surabaya, Rabu, 14 Desember 2022.

50 Tahun SIER: Dedikasi untuk Industri Hijau dan Pertumbuhan Ekonomi

Lebih lanjut ia mengatakan, dalam kesepakatan yang terjalin, PT Grahacipta Sumber Artha membutuhkan pasokan daging sapi beku sebanyak dua kontainer atau sekitar 48 ton per bulan. 

"Kerjasama perdagangan ini selama setahun dengan volume sebesar  576 ton daging sapi beku," katanya. 

Peringati HUT SPSI ke-51, Khofifah Minta Jaga Iklim Positif Investasi di Jatim

Selain UD Tunas Jaya, yang berhasil membukukan transaksi adalah UD Gista Jaya Ponorogo dengan CV Sumber Pangan Arsi, untuk menyuplai kebutuhan beras premium sebesar 576 ton per tahun dengan nilai Rp 7,488 miliar per tahun. Dan beras medium sebesar 288 ton per tahun dengan nilai Rp 2,88 miliar. 

Kerjasama juga dilakukan oleh UD Gista Jaya dengan CV Sari Pangan Abadi dari Palangkaraya untuk beras premium sebesar 576 ton per tahun dengan nilai Rp 7,488 miliar dan beras medium sebanyak 576 ton per tahun dengan nilai Rp 5,76 miliar. "Juga ada PT. Hasbanna yang melakukan transaksi pembelian sarang burung walet sebesar Rp 18 miliar," katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa dalam kegiatan misi dagang dengan Kalimantan Tengah,  selain tiga perusahaan di atas, ada enam perusahaan lagi yang ikut berpartisipasi. Tujuh perusahan tersebut adalah PT. Satriya Abdi Buana, produsen arang, CV. Phroperous Bersama, produsen mie dan kecap, PT. Narwastu produsen wood pellet, PT. Puspa Agro, pasar induk ardo yang menyuplai produk bahan kebutuhan pokok, CV. Elang Perkasa, produsen beras dan CV. Pranata Food Sukses Manfaat, produsen ayam beku.

Sementara secara keseluruhan, hingga pukul 15.30 WIB, tercatat total transaksi dalam Misi Dagang Pemprov Jatim mencapai 37 transaksi dengan nilai Rp. 267,61 Miliar. Adapun komoditas yang ditransaksikan diantaranya adalah daging sapi beku, rokok, beras, pakan ikan, damar, pinang bulat kering, sarang burung walet, Frozen food, kopra asalan dan benih tanam seperti jagung, semangka, cabe rawit dan melon. 

Besarnya nilai transaksi yang berhasil dibukukan tersebut menurut Diar karena Kalimantan Tengah adalah provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup bagus. Di sana banyak perkebunan sawit dan buah-buahan. Juga banyak tambang, baik tambang batu bara maupun tambang pasir silika.

"Artinya, bahan kebutuhan pokok mereka ini banyak disuplai dari Jawa. Ini potensi yang cukup bagus untuk terus digarap. Terlebih selama ini kerjasama perdagangan antara Jatim dengan Kalimantan Tengah juga terjalin cukup baik," katanya. 

Data Pemprov Jatim menunjukkan, perdagangan Jatim dengan Kalteng di tahun 2021 mencapai sebesar Rp 5,53 trilliun dengan nilai penjualan Rp 4,47 trilliun dan nilai pembelian senilai Rp 1,06 trilliun, atau surplus senilai Rp 3,41 trilliun bagi Jatim.

Beberapa komoditas utama pembelian yang dilakukan Provinsi Kalimantan Tengah ke Provinsi Jawa Timur antara lain pupuk, beras, makanan ternak, minuman kalori, sapi, sabun, kendaraan bermotor, produk makanan, susu bubuk murni dan semen. 

Sedangkan penjualan yang dilakukan Provinsi Kalimantan Tengah ke Provinsi Jawa Timur antara lain, minyak, kelapa sawit mentah, batubara, kayu, karpet, alat elektronik, mesin pengolah data, tabung, pipa dan selang, pompa, konduktor listrik dan udang.