Prestasi Pemprov Jatim Tekan Angka Kemiskinan Berbuah Insentif Fiskal Rp6,2 M

Salah satu program penanganan kemiskinan oleh Pemprov Jatim.
Sumber :
  • Istimewa

Surabaya, VIVA JatimPemprov Jatim menerima insentif fiskal sebesar Rp6,2 miliar dari Kementerian Keuangan pada September 2024 lalu. Apresiasi dari pemerintah pusat itu diberikan sebagai ganjaran atas keberhasilan Pemprov Jatim menekan angka kemiskinan, termasuk kemiskinan ekstrem.

Kampanyekan Gaya Hidup Berbasis Listrik Melalui PLN Electric Fun Ride 2024 Surabaya

Mengacu pada hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2024, kemiskinan ekstrem di Jatim telah menurun drastis dari 4,40 persen pada tahun 2020 menjadi 0,66 persen pada 2024. Artinya, sekitar 1,5 juta jiwa berhasil keluar dari kemiskinan ekstrem selama kurun waktu empat tahun tersebut.

Kepala Badan Perencaan Pembangunan Daerah Provinsi Jatim Mohammad Yasin mengatakan, selain signifikan mengurangi angka kemiskinan ekstrem, ada beberapa prestasi menonjol Provinsi Jatim yang sangat fundamental dalam mengurangi angka kemiskinan selama 5 tahun terakhir sehingga diganjar insentif fiskal senilai Rp6,2 miliar.

Debat Pertama Pilbup Lamongan, Yes-Dirham Unggul Penguasaan Materi

Pertama, jelas Yasin, yakni penurunan angka kemiskinan Jatim sejak 2020 hingga 2024 sebesar 1,30 persen. Angka tersebut lebih tinggi dibanding penurunan angka kemiskinan nasional di periode yang sama yakni 0,75 persen.

"Pada 2020, Jatim berada di peringkat 14 provinsi dengan jumlah angka kemiskinan tertinggi, sedangkan pada 2024 berada di peringkat 20. Menyalip 6 provinsi lainnya," kata Yasin, Jumat, 25 Oktober 2024.

Sentil Kebudayaan di Debat Publik, Deny Akui Keberhasilan Dhito

Kedua, lanjut dia, Provinsi Jatim berhasil menekan disparitas penduduk miskin pedesaan dan perkotaan selama 4 tahun terakhir. Disparitas antara wilayah pedesaan dan perkotaan cenderung semakin mengecil.

Pada Maret 2020 disparitas kedua wilayah tersebut 6,88 persen. Bandingkan dengan September di tahun yang sama turun menjadi 6,79 persen. Pada Maret 2021 terus turun menjadi 6,67 perseb, dan September di tahun yang sama turun signifikan menjadi 5,8 persen.

Halaman Selanjutnya
img_title