Prestasi Pemprov Jatim Tekan Angka Kemiskinan Berbuah Insentif Fiskal Rp6,2 M

Salah satu program penanganan kemiskinan oleh Pemprov Jatim.
Sumber :
  • Istimewa

Sedangkan pada Maret 2022 tercatat 5,98 perseb, September di tahun yang sama 6,12 persen, Maret 2023 tercatat 6, 48 persen, sedangkan Maret 2024 turun signifikan menjadi 6,18 persen.

Buntut Debat Ricuh, Paslon 01 Laporkan KPU Ke Bawaslu Bojonegoro

Pada Maret 2024 BPS juga mencatat sejarah bahwa Jatim berhasil menekan kemiskinan menjadi 1 digit, yakni 9,79 persen.

Selama 4 tahun angka kemiskinan di Jatim juga turun progresif. Pada 2020, persentase kemiskinan Jatim sebesar 11,09 persen, kemudian naik menjadi 11,4 persen pada 2021. Kemudian turun menjadi 10,38 persen tahun 2022, turun lagi menjadi 10,35 persen pada tahun 2023. Dan Maret 2024 turun signifikan menjadi 9,79 persen.

Mahfud MD Apresiasi Kejagung yang Tangkap 3 Hakim Pembebas Ronald Tannur

Selain itu, papar Yasin, Jatim juga berkontribusi menurunkan angka kemiskinan tertinggi secara nasional pada Maret 2024 dengan total penduduk yang dientas sebanyak 206.120 jiwa. Provinsi lain masih berhasil mengentas penduduk miskin di angka 2 digit

"Ini menjadi penurunan tertinggi nasional karena berkontribusi 30,34 persen terhadap penurunan kemiskinan nasional dari yang berhasil dientas secara nasional sebanyak 679.350," jelas Yasin.

3 Hakim Pembebas Ronald Tannur Ditahan di Kejati Jatim

Penurunan angka kemiskinan di Jatim diupayakan melalui program Jatim Satya (Sejahtera dan Mulia) dengan berbagai instrumen program di dalamnya yang bekerja secara sistematis, integratif, dan pentahelix Secara garis besar, ada 3 strategi yang digunakan.

Pertama, memenuhi kebutuhan dasar dan mengurangi beban pengeluaran keluarga miskin. Program yang dijalankan seperti PKH Plus, asistensi sosial penyandang disabilitas (ASDP), pembiayaan kesehatan untuk masyarakat miskin (Biakesmaskin), dan lainnya.

Halaman Selanjutnya
img_title