Wamen Komdigi Beberkan Tantangan Media Siber kepada AMSI Jatim

Wakil Menteri Komdigi Nezar Patria
Sumber :
  • Rahmat Fajar

Surabaya, VIVA Jatim-Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Nezar Patria mengatakan transformasi digital telah mengubah cara masyarakat mengakses informasi. Masyarakat mengonsumsi informasi kini melalui media siber. Hampir semua aspek kehidupan bersinggungan dengan digital, mulai dari belanja, pendidikan, hingga layanan kesehatan.

Pembebasan Lahan JLS Masih Terkendala, Ini Langkah DPRD Jatim

Namun, Nezar juga menyoroti tantangan media siber. Pasalnya, tren audiens media siber dalam beberapa tahun terakhir mengalami penurunan. Data menunjukkan pada 2021, 89 perse masyarakat mengakses media siber, namun angka ini turun menjadi 79 persen pada 2024.

Kendati demikian, 34 persen audiens tetap aktif membagikan berita melalui media sosial, pesan instan, dan email. Nezar juga menekankan bahwa media siber harus terus berinovasi untuk menghadapi tantangan digitalisasi.

3 Kades di Mojokerto Diduga Tak Netral di Pilkada 2024, 1 Segera Sidang

Ia mengungkapkan platform digital memiliki algoritma unik yang membaca perilaku pengguna, seperti waktu yang dihabiskan untuk membaca berita.

"Strategi bisnis yang tepat sangat penting agar media siber tetap relevan, terlebih di tengah lonjakan teknologi yang sangat cepat," ujar Nezar dalam pelantikan Pengurus Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Jawa Timur Periode 2024-2028, di Whiz Luxe Hotel Spazio Surabaya, Rabu, 20 November 2024.

Pemprov Jatim Raih Sertifikasi 13 Warisan Budaya Tak Benda Indonesia dari Kemenbud RI

Ia mengatakan media siber berbeda dengan media sosial yang cenderung menjadi ruang monolog. Menurutnya media siber memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga etika jurnalistik.

"Sentimen publik terhadap kebijakan sering kali menjadi lebih dominan, namun kita harus tetap berpegang pada prinsip good journalism," kata Nezar.

Teknologi kecerdasan buatan (AI) kini menjadi harapan besar bagi masa depan media siber. Platform digital berbasis AI mampu mengolah data secara efisien untuk menghasilkan berita berkualitas tinggi.

"Dengan bantuan AI, hanya diperlukan data-data liputan untuk menghasilkan konten yang relevan dan terpercaya," ujarnya.

AI juga diharapkan dapat membuka peluang bisnis baru bagi media siber, sekaligus meningkatkan keselamatan dan keamanan digital bagi para penggunanya.

Indeks digitalisasi yang meningkat pesat di Jawa Timur diyakini akan memberikan dampak positif bagi kemajuan provinsi ini, termasuk di sektor ekonomi. Nezar optimistis bahwa hilirisasi dan digitalisasi ekonomi akan membawa manfaat besar, tidak hanya untuk Jawa Timur, tetapi juga untuk Indonesia.

"Semoga upaya ini dapat meningkatkan perekonomian kita secara inklusif dan berkelanjutan," tuturnya.

Wakil Ketua Umum AMSI Pusat, Suwarjono mengakui bahwa tantangan media ke depan tidak mudah. Karenanya, dibutuhkan kolaborasi demi pengembangan media berbagai daerah.

"Sekarang bukan lagi eranya persaingan tapi kolaborasi," kata Suwarjono.

Suwarjono mengungkapkan situasi media lokal saat sedang tidak baik-baik saja. Menurutnya perubahan teknologi dan audiens turut memengaruhi keberlangsungan bisnis mereka.

Menurutnya ada sejumlah tantangan lain yang dihadapi media lokal, mulai dari perubahan cepat di dunia media publisher. Di mana media harus mampu beradaptasi dengan audiens yang semakin dinamis.

Selain itu, pengaruh tren konten berbasis video semakin mendominasi preferensi audiens, transformasi bisnis periklanan, hingga banyaknya media lokal yang belum menemukan model bisnis yang dapat bertahan lama.

Melihat banyaknya tantangan media siber saat ini, Suwarjono menjelaskan terkait pentingnya inovasi dan adaptasi media lokal di era digitalisasi.

Ia pun memperkenalkan rumus 5K 1T (konten, kreativitas, konektivitas, kolaborasi, komunitas, dan teknologi) sebagai panduan untuk membangun media yang relevan.

Selain mengutamakan konten berkualitas, tentu perlu adanya kreativitas dengan menyajikan konsep yang menarik dan unik.

Tidak ketinggalan pula, perlunya konektivitas untuk membangun hubungan erat dengan audiens, kolaborasi dengan berbagai pihak, hingga komunitas yang dapat mengembangkan sejumlah audiens yang loyal.

Hal ini kemudian diimbangi dengan mengoptimalkan perkembangan teknologi untuk mendukung operasional media, salah satunya harus mulai serius membangun platform digital seperti Facebook, Instagram, dan YouTube untuk menjangkau lebih banyak audiens.

“Media harus aktif dan adaptif terhadap perubahan teknologi dan preferensi audiens. Kolaborasi dan fokus pada kualitas akan menjadi kunci keberhasilan media di masa depan,” pungkasnya.

Dalam acara pelantikan Pengurus AMSI Jawa Timur Periode 2024-2028, juga digelar Seminar Nasional dengan tema “Outlook Ekonomi Indonesia 2025: Hilirisasi dan Digitalisasi Ekonomi di Jawa Timur.