Khofifah Minta Otoritas Pelabuhan Tingkatkan Koordinasi dengan BMKG Jelang Nataru 2022

Gubernur Khofifah meninjau Pelabuhan Tanjung Perak
Sumber :
  • Istimewa

Lebih lanjut, BMKG juga menyampaikan potensi terjadinya Banjir Rob di beberapa wilayah pesisir di Surabaya. Banjir Rob ini disebabkan oleh kenaikan permukaan air laut, hingga air pasang yang menggenangi daratan. Banjir Rob ini sendiri dapat mengganggu transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir. Termasuk aktifitas petani garam dan perikanan, serta kegiatan bongkar muat di pelabuhan.

Hasil Pantauan BMKG, Idul Fitri 1445 H Jatuh pada Rabu Besok

“Terkait informasi dari BMKG soal banjir rob ini kami minta agar masyarakat terutama di wilayah pesisir agar terus waspada. Karena memang Banjir Rob ini salah satunya dipengaruhi fase Bulan Baru yang mempengaruhi kondisi pasang surut terutama di Bulan Desember ini,” katanya.

Dalam kunjungan ini, Gubernur Khofifah juga menyampaikan apresiasinya kepada jajaran terkait baik Otoritas Pelabuhan Tanjung Perak bersama PT. Pelindo (persero), Kesyahbandaran Utama Pelabuhan Tanjung Perak, dan Polres Pelabuhan Tanjung Perak, yang telah menyiapkan sejumlah posko untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para penumpang kapal.

BMKG Prakiraan Cuaca Hari Lebaran di Jatim Cerah Berawan

Posko-posko tersebut terdiri dari gerai vaksinasi, fasilitas tunggu penumpang yang nyaman, serta posko kesehatan layanan kesehatan. Termasuk beberapa tempat yang menyiapkan protokol kesehatan seperti penerapan aplikasi PeduliLindungi, tempat cuci tangan/hand sanitizer.

“Ini menjadi bukti strong partnership dan kopaborasi yang baik antar berbagai elemen untuk memastikan pengamanan Nataru ini berjalan dengan baik dan lancar,” katanya.

Puncak Arus Mudik Melalui Terminal Purabaya Diprediksi 8 dan 9 April 2024

Sementara itu, data dari Otoritas Pelabuhan Tanjung Perak, di Pelabuhan Tanjung Perak ini siapkan 37 Armada dengan kapasitas 31 ribu penumpang. Untuk penumpang terbanyak yakni dengan tujuan Makassar, Sulawesi Selatan. Dimana pelabuhan ini melayani berbagai rute baik Sampit, Balikpapan, Banjarmasin, Makassar, sampai ke NTT yakni Labuan Bajo, Ende dan Maumere.

Hingga saat ini tercatat jumlah penumpang baru mencapai 47%. Artinya dari kapasitas tersebut masih belum terisi penuh sehingga pihak Otoritas Pelabuhan Tanjung Perak belum merasa perlu untuk meminta bantuan tambahan armada kapal. Dan diperkirakan mencapai puncaknya pada tanggal 23 Desember 2022.