Khofifah Minta Otoritas Pelabuhan Tingkatkan Koordinasi dengan BMKG Jelang Nataru 2022

Gubernur Khofifah meninjau Pelabuhan Tanjung Perak
Sumber :
  • Istimewa

JatimGubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Kapolda Jawa Timur Irjen Toni Harmanto serta Komandan Korem 084/Bhaskara Jaya Brigjen TNI Terry Tresna Purnama meninjau kesiapan sejumlah titik yang akan menjadi pintu masuk bagi masyarakat saat momen Natal dan Tahun Baru (Nataru). Sejumlah titik tersebut ialah Pelabuhan Tanjung Perak, Bandara Juanda, dan Terminal Purabaya menjelang Nataru 2022 .

Lantik 23 PPIH Embarkasi Surabaya, Pj Gubernur Adhy: Komitmen Maksimalkan pelayanan

Peninjauan ini dilakukan bertujuan untuk memastikan kesiapan moda transportasi laut, udara dan darat di ketiga tempat tersebut dalam menghadapi Nataru.

Gubernur Khofifah meminta agar pihak terkait, dalam hal ini Otoritas Pelabuhan Tanjung Perak, untuk meningkatkan koordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kaitannya dengan update kondisi cuaca atau tinggi gelombang.

Udara Panas Landa Indonesia Belakangan Ini, BMKG Ungkap Penyebabnya

Berdasarkan informasi dari BMKG, pada tanggal 23-25 Desember 2022 diperkirakan ada peningkatan gelombang antara 2,5 - 4 meter. Terutama di daerah Masalembo, Bawean, Sapudi dan Kangean. Sehingga kemungkinan ada penundaan keberangkatan kapal laut ke beberapa daerah tujuan.

“Mohon untuk terus berkoordinasi dengan BMKG terkait cuaca terutama gelombang tinggi. Kewaspadaan ini terus dilakukan untuk memastikan keselamatan dan keamanan dalam proses pelayaran, para penumpang ini selamat dan lancar sampai tujuan,” katanya. 

Awal Mei 2024, 26 Provinsi Diprediksi Diguyur Hujan Lebat

Untuk itu, Khofifah juga meminta kepada penumpang moda transportasi laut untuk dapat bersabar apabila jadwal keberangkatan kapalnya mengalami keterlambatan dikarenakan faktor cuaca.

“Mohon kepada para penumpang untuk dapat bersabar apabila keberangkatan kapal ditunda karena faktor cuaca. Ini semua dilakukan agar perjalanan lancar dan penumpang sampai ke tujuan dengan selamat dan bertemu keluarga,” katanya.

Lebih lanjut, BMKG juga menyampaikan potensi terjadinya Banjir Rob di beberapa wilayah pesisir di Surabaya. Banjir Rob ini disebabkan oleh kenaikan permukaan air laut, hingga air pasang yang menggenangi daratan. Banjir Rob ini sendiri dapat mengganggu transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir. Termasuk aktifitas petani garam dan perikanan, serta kegiatan bongkar muat di pelabuhan.

“Terkait informasi dari BMKG soal banjir rob ini kami minta agar masyarakat terutama di wilayah pesisir agar terus waspada. Karena memang Banjir Rob ini salah satunya dipengaruhi fase Bulan Baru yang mempengaruhi kondisi pasang surut terutama di Bulan Desember ini,” katanya.

Dalam kunjungan ini, Gubernur Khofifah juga menyampaikan apresiasinya kepada jajaran terkait baik Otoritas Pelabuhan Tanjung Perak bersama PT. Pelindo (persero), Kesyahbandaran Utama Pelabuhan Tanjung Perak, dan Polres Pelabuhan Tanjung Perak, yang telah menyiapkan sejumlah posko untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para penumpang kapal.

Posko-posko tersebut terdiri dari gerai vaksinasi, fasilitas tunggu penumpang yang nyaman, serta posko kesehatan layanan kesehatan. Termasuk beberapa tempat yang menyiapkan protokol kesehatan seperti penerapan aplikasi PeduliLindungi, tempat cuci tangan/hand sanitizer.

“Ini menjadi bukti strong partnership dan kopaborasi yang baik antar berbagai elemen untuk memastikan pengamanan Nataru ini berjalan dengan baik dan lancar,” katanya.

Sementara itu, data dari Otoritas Pelabuhan Tanjung Perak, di Pelabuhan Tanjung Perak ini siapkan 37 Armada dengan kapasitas 31 ribu penumpang. Untuk penumpang terbanyak yakni dengan tujuan Makassar, Sulawesi Selatan. Dimana pelabuhan ini melayani berbagai rute baik Sampit, Balikpapan, Banjarmasin, Makassar, sampai ke NTT yakni Labuan Bajo, Ende dan Maumere.

Hingga saat ini tercatat jumlah penumpang baru mencapai 47%. Artinya dari kapasitas tersebut masih belum terisi penuh sehingga pihak Otoritas Pelabuhan Tanjung Perak belum merasa perlu untuk meminta bantuan tambahan armada kapal. Dan diperkirakan mencapai puncaknya pada tanggal 23 Desember 2022.