Pemprov Jatim Targetkan Kepastian Relokasi Warga Tanah Gerak Trenggalek pada Akhir Januari 2025

Kondisi Posko 2 Tanah Gerak Trenggalek.
Sumber :
  • Madchan Jazuli/Viva Jatim

Trenggalek, VIVA Jatim –Komisi E DPRD Provinsi Jawa Timur, BPBD Jawa Timur, dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melakukan kunjungan langsung ke lokasi korban tanah gerak di Desa Ngrandu, Kecamatan Suruh, Kabupaten Trenggalek.

BPBD Jatim Usulkan Huntara Korban Tanah Gerak Trenggalek: 1 Rumah 50 Juta

Pemprov Jatim memastikan bahwa pada akhir Januari 2025, warga yang terdampak akan mendapatkan kepastian apakah apakah relokasi atau bertahan di lokasi bencana.

Komisi E DPRD Jatim, Sri Untari Bisowarno mengungkapkan bahwa tim sedang bekerja, tinggal administrasi jika dilakukan relokasi. Baik dari Kementerian Kehutanan, Dinas Kehutanan, Gubernur Jawa Timur dan instansi terkait lainnya.

Dishut Jatim dan PVMBG Akan Survei Titik Relokasi Warga Terdampak Tanah Gerak di Trenggalek

"Kami targetkan akhir bulan ini seluruh koordinasi administrasi sudah selesai. Karena kesimpulannya apa mau kembali ke lokasi lama atau relokasi lahan," ujar Sri Untari Bisowarno, Selasa, 14 Januari 2025.

Untari mengaku apabila relokasi, lahan yang dibutuhkan sudah ada, termasuk biaya juga sudah ada dari Pemprov Jawa Timur. Yaitu dengan membangun rumah hunian sementara (huntara) sebanyak jumlah kepala keluarga (KK).

Launching Digital Marketing DSA Trenggalek: Wujudkan Kemandirian Ekonomi Petani dan UMKM

"Kalau relokasi, perhutani sudah siap untuk melepas berapa yang dibutuhkan," paparnya.

Dirinya mengaku lokasi yang dibutuhkan untuk relokasi 119 jiwa warga terdampak minimal 5 hektar. Perencanaan tersebut harus sesuai dengan kebutuhan ideal bagi warga.

"Kita lihat rumahnya, berapa luasnya, lalu tempat fungsi sosial yang bisa dipakai. Sehingga perencanaan kita targetkan agar tidak ads egoisme sektoral supaya ini menjadi urusan kemanusian bersama," ulasnya.

Sekretaris DPD PDIP Jawa Timur ini mengaku Trenggalek ini memang kompleks bencana yang berpotens. Hampir semua bencana berpotensi ada, tanah gerak, longsor dari peta geografis 3/4 berwarna merah.

"Sehingga seperti ini kita minta dari PVMBG  untuk bisa memotret. Misalkan kalau harus kita mitigasi lagi tanah gerak ini berpotensinya berapa lama," tandasnya.

Pantauan VIVA Jatim, kondisi posko 2 korban bencana tanah gerak tenda besar ada sebanyak 3 buah. Tenda pertama dari BNPB untuk tidur, tenda Baznas sebagai mushola dan sebagian tidur. Serta 1 tenda besar dari Kemensos untuk lokasi menjemur pakaian serta parkir sepeda motor.

BPBD Jawa Timur memberikan bantuan kepada korban terdampak tanah gerak. Secara simbolis bantuan diserahkan langsung oleh Komisi E DPRD Jatim, serta Kalaksa BPBD Jatim.