Eyelink Hadirkan Tes Mata Online, Antisipasi Maraknya Kasus Katarak dan Kelainan Refraksi
- Dokumen Eyelink Group
Surabaya, Jatim – Tahun 2024 kemarin, penderita katarak dan kelainan refraksi di Indonesia cukup tinggi. Fakta ini menandakan bahwa gangguan penglihatan di era kemajuan teknologi ini menjadi permasalahan yang sangat serius.
Berdasarkan data Eyelink Group, lebih dari 41.376 pasien di lapangan, sebanyak 10.869 pasien mengalami kelainan refraksi seperti mata minus, plus, atau silinder. Selain itu ada 3.896 peserta positif katarak, dua keluhan mata inilah yang mendominasi di setiap pemeriksaan. Baik di lingkungan pendidikan, wilayah desa, hingga perkotaan.
Karena itu, tepat pada usia 15 tahun Eyelink Group sebagai salah satu penyedia layanan kesehatan mata, resmi menghadirkan tes mata online dalam kampanye Melihat #Lebihjelas. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat soal kesehatan mata.
Dokter sekaligus Direktur RS & Klinik Mata KMU dr. Uyik Unari, SpM(K) mengatakan, dihadirkannya tes mata online ini agar masyarakat lebih peduli kesehatan mata. Sebab, dari data pemeriksaan tim Eyelink Group di Lapangan, didapati kasus mata yang kerap ditemukan adalah Kelainan Refraksi dan Katarak.
“Pemeriksaan mata ini dilakukan berkala di masyarakat wilayah cabang kami, diantaranya Gresik, Lamongan, Bangkalan, Sidoarjo, dan Trenggalek,” ujar dr Uyik Unari dalam keterangan tertulis yang diterima Viva Jatim, Senin, 20 Januari 2025.
Dikatakannya, Tes Mata Online ini menjadi inovasi Eyelink Group, agar masyarakat bisa rutin melakukan pemeriksaan mata dari mana saja, dan lebih peduli dengan kesehatan mata.
Layanan kesehatan mata yang dinaungi oleh Eyelink Group ini, diantaranya RS & Klinik Mata KMU, National Eye Center, dan Optik Natamata, yang dalam periode ini melakukan roadshow mengenalkan Tes Mata online Melihat #LebihJelas ini dengan roadshow di sekolah hingga fasilitas umum.
“Masyarakat dapat melakukan tes mata online ini untuk mengetahui kondisi mata awal. Dengan mengetahui kondisi awal ini, maka masyarakat bisa segera melakukan pemeriksaan mata ke dokter spesialis mata langsung bila diketahui dari hasilnya kurang optimal,” tutur dr. Uyik.
Melalui tes mata online ini, masyarakat bisa mengetahui kondisi penglihatannya dari berbagai keluhan seperti, Kelainan Refraksi (Minus, silinder, hingga plus), karena itu tes ini kerap disebut juga sebagai tes mata minus.
Selain itu, dengan tes mata online yang dapat diakses di melihatlebihjelas.id ini, bisa mengetahui kondisi buta warna, Katarak, dan lainnya. Meski demikian, Uyik menegaskan bahwa hasil ini tidak bisa disamakan dengan pemeriksaan dokter mata secara langsung.
“Tetap harus ditegakkan diagnosanya oleh Dokter Spesialis Mata dengan pemeriksaan langsung, tes ini membantu masyarakat lebih aware, khususnya untuk kondisi penglihatan yang sudah mengganggu,” lanjut dokter dengan sub spesialis Katarak dan Bedah Refraktif ini.
Sementara itu, seorang Siswi SMA di Gresik Faiqatul Amaliyah merasakan manfaat besar dengan Tes mata online. Ia menjelaskan bahwa tes ini sangat mudah dilakukan dan menyadarkannya untuk melakukan pemeriksaan mata secara rutin untuk mendeteksi minusnya.
“Sebagai pengguna kacamata setelah diperiksa lebih lanjut minusnya cukup tinggi -4,25 dengan silinder -1,25 dibanding sebelumnya,” tambahnya.