Prakiraan Cuaca Jatim 6 Februari 2025: Hujan Lebat Disertai Petir Hingga Malam Hari
- Istimewa
Surabaya, VIVA Jatim –Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda memprakirakan cuaca ekstrem di beberapa wilayah Jawa Timur pada Kamis, 6 Februari 2025.
Berdasarkan data yang diterima oleh suarasurabaya.net, sejumlah wilayah di Jawa Timur diperkirakan akan mengalami hujan lebat disertai petir, dengan cuaca yang cenderung berawan, berkabut, dan hujan ringan hingga sedang pada pagi hingga sore hari.
Hujan lebat disertai petir diperkirakan akan melanda beberapa daerah hingga malam hari.
BMKG Juanda mengungkapkan bahwa cuaca pada Kamis pagi hingga sore hari akan didominasi oleh kondisi berawan dengan potensi hujan ringan hingga sedang, yang kemungkinan akan berkembang menjadi hujan lebat disertai petir di beberapa wilayah.
Pada malam hari, cuaca diperkirakan akan berawan dan berkabut, dengan kemungkinan hujan ringan.
Suhu udara di wilayah Jawa Timur hari ini diperkirakan berkisar antara 14 hingga 35 derajat Celsius, dengan kelembapan udara yang bervariasi antara 53 hingga 99 persen. Angin akan bertiup dari arah Barat hingga Barat Laut dengan kecepatan antara 5 hingga 39 km/jam.
Sementara itu, BMKG Tanjung Perak menginformasikan bahwa kondisi cuaca di seluruh wilayah perairan Jawa Timur juga akan berawan dengan potensi hujan ringan hingga lebat. Arah angin di perairan didominasi oleh angin dari arah Barat hingga Barat Laut.
Kecepatan angin maksimum di Laut Jawa bagian timur diperkirakan mencapai 24 knots (43 km/jam), sedangkan di perairan selatan Jawa Timur mencapai 16 knots (30 km/jam).
Selain itu, BMKG memperingatkan potensi gelombang laut yang cukup tinggi. Ketinggian gelombang di Selat Madura diperkirakan antara 0.5 hingga 1.0 meter, di Laut Jawa bagian Timur antara 1.0 hingga 2.0 meter, dan di Perairan Selatan Jawa Timur antara 1.5 hingga 3.0 meter.
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, terutama hujan lebat dan petir yang dapat terjadi sepanjang hari, baik di daratan maupun perairan.
Masyarakat di wilayah pesisir dan pegunungan disarankan untuk lebih berhati-hati terhadap ancaman bencana alam seperti tanah longsor, banjir, serta gelombang tinggi di laut.