Kebutuhan Dapur MBG di Kediri Lebih 200 SPPG
- Istimewa
Kediri, VIVA Jatim-Anggota Komisi IX DPR RI, Nurhadi mengungkapkan kebutuhan dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) atau Satuan Pelaksana Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kediri sekitar 200 lebih dapur. Sementara saat ini baru empat dapur yang tersedia. Menurutnya sisanya dalam tahap proses pengadaan.
Nurhadi juga mengajak kepada pemerintah daerah dan legislatif untuk memberikan dukungan penuh terhadap program MBG. Ia mengatakan sinergi perlu dilakukan agar program tersebut berjalan sukses.
"Ke depannya diharapkan kepada pihak-pihak tadi dapat membantu asupan gizi anak cucu kita dan menjadi SDM yang sehat dan unggul,” ujarnya saat sosialisasi MBG di Kediri bersama Badan Gizi Nasional, di Balai Desa Wonorejo Trisulo, Kecamatan Plosoklaten, Jumat, 14 Maret lalu.
Nurhadi menegaskan bahwa MBG merupakan program prioritas dari pemerintahan Prabowo-Gibran. Salah satu tujuannya yaitu untuk mengurangi angka stunting pada masyarakat. Selain itu dapat membantu pemberian asupan gizi pada Ibu Hamil, Ibu menyesui, anak balita, anak usia dini hingga SLTA/SMK.
Sementara itu perwakilan BGN Wahyudi Indrayana menjelaskan pendistribusian MBG dibagi menjadi dua yaitu untuk Pendidikan anak usia dini (Siswa TK/PAUD/RA) serta SD kelas II pada pukul 09.00 WIB. Adapun SD kelas III sampai VI dan SLTA/SMK baik Negeri atau Swasta diberikan pada pukul 12.00 WIB sebagai makan siang.
"Bagi Sekolah yang masuk siang, akan diberikan MBG sebelum masuk kelas,” jelas Wahyudi.
Wahyudi juga menjelaskan proses dan tahapan alur penentuan Titik Dapur dan Mitra. Ia mengatakan untuk menjadi mitra BGN dilakukan secara gratis dengan mendaftar di website resmi BGN.
Wahyudi mengatakan MBG diberikan untuk membentuk generasi emas yang sehat. Salah satunya mengatasi masalah stunting. Pada tahun 2024 Prevalensi stunting di Indonesia masih di angka 21.6 perse berdasarkan data Riskendas, 2024.
"Tentunya dengan hadirnya Program MBG diharapankan dapat mengurangi angka persentase tersebut pada tahun ini dan masa akan datang," katanya.
Sosialisasi tersebut dihadiri sekitar 300 orang peserta. Selain Nurhadi dan Wahyudi, juga hadir anggota DPRD Provinsi Jawa Timur Khusnul Arif, Anggota DPRD Kabupaten Kediri Lutfi Mahmudiono.