Proyek Jalan Tol Kediri-Tulungagung Diproses Biro Hukum Pemprov
- Madchan Jazuli/Viva Jatim
Jatim – Setelah sosialisasi kepada masyarakat yang terdampak pembangunan Jalan Tol Kediri-Tulungagung, saat ini perkembangannya sudah sampai ke Biro Hukum Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Proyek tersebut memiliki panjang 44,52 KM yang akan menghabiskan lahan seluas tiga juta meter persegi.
Hal tersebut dibenarkan Kepala Biro Pemerintah dan Otoda Pemprov Jawa Timur, Jempin Marbun. Usulan penetapan lokasi (penlok) saat ini dalam tahap pembahasan di Pemprov Jawa Timur.
"Mudah-mudahan di awal Januari sudah turun. Saat ini masih diproses di Biro Hukum, mungkin tidak lama lagi naik ke gubernur. Biasanya kalau sampai Ibu Gubernur langsung beliau setujui," ungkap Jempin Marbun beberapa waktu lalu saat melawat ke Tulungagung.
Disinggung target pembebasan lahan, pria yang pernah menjabat Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur ini belum bisa memastikan. Sebab, sesuai jadwal 2024 pembangunan harus selesai. Namun, dalam pelaksanaannya nanti setelah didata, diukur kembali, dipatok baru melaksanakan pembangunan.
"Target di 2024 harusnya sudah. Mungkin nanti terkait masalah dilapangan mungkin bisa tanyakan ke BPKnya Pak Zulfa yang lebih tahu otomatis di lapangan kami hanya tim persiapan penlok," ujarnya.
Sementara untuk penetapan harga, Pemprov Jatim tidak mengetahui secara detail. Karena yang akan menilai ialah dari tim apresial atau tim independen. Dimana harga tanah akan dinilai berdasarkan beberapa pertimbangan yang ada di lahan tersebut.
Pihaknya berharap, di awal 2023 ini semua penlok bisa terselesaikan tidak ada kendala. Sebab penetapan harga sudah sesuai yang ada di Jawa Timur di banyak tol lainnya dan kebanyak masyarakat menerima.
