Pemprov Jatim Beri Hadiah Laptop Animator Game Roblix Asal Kota Blitar
- Pemprov Jatim
Blitar, VIVA Jatim-Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak memberikan bantuan laptop kepada salah satu siswa berprestasi dari MTsN 1 Kota Blitar, Al Divi Rarindrayana di Jalan Kenari, Kelurahan Plosorekep, Kota Blitar pada Senin, 2 Juni 2025.
Laptop tersebut untuk menunjang kegiatannya sebagai game animator. Selain itu, Google Indonesia juga memberikan hadiah berupa Galaxy Tab yang diserahkan oleh Emil kepada Al Divi.
Didampingi Wali Kota Blitar Syauqul Muhibbin, Kepala Dinas Pendidikan Jatim Aries Agung Paewai, dan Kepala Dinas Kominfo Jatim Sherlita Ratna Dewi Agustin, Emil menyampaikan rasa bangganya kepada Al Divi Rarindrayana atas prestasi yang resmi direkrut Perusahaan Developer Game Roblox Internasional sebagai game animator sejak September 2024.
“Mas Divi ini sudah lulus dari MTsN 1 Kota Blitar, sekolah almamaternya Mas Wali. Ayah dan Ibunya ini yang luar biasa. Awalnya Mas Divi ini senang main game. Kemudian di satu game ini ditekuni, jangan gampang bosan. Siapa tahu itu akan mengasah konsistensi dan keterampilan,” kata Emil.
Emil mengungkapkan Divi rupanya berteman cukup luas dengan anak yang sekarang sudah kuliah. Dari situ, dia membuat animasi karakter. kemudian karyanya tersebut menarik seseorang untuk membelinya.
"Ini ada laptop dan tab semoga semakin menambah semangat untuk berkreasi di animasi,” lanjutnya.
Animasi ini, tambah Emil, dilakukan lewat software yang namanya Blended. Komputernya dibuat bagus tidak hanya untuk game saja, tapi buat memproduksi karakter animasi tadi.
“Jadi tadi pakai Komputer dengan perangkat dan spesifikasi tertentu. Semua diracik sendiri, artinya, sudah paham bakatnya ke mana. Bisa di animasi, bisa juga teknik informatika. Maka karena itu, hari ini kami hadir ingin melihat langsung tempat kerjanya seperti apa,” ungkapnya.
Menurutnya, prestasi Al Divi, tentunya tidak lepas dari peran kedua orang tua dan lingkungan sekolah maupun sosialnya. Karena itu, Emil juga mengapresiasi kedua orang tuanya.
Menurut Emil ada dua sikap orang tua yang lumrah terjadi ketika mengetahui anaknya bermai game yaitu dibiarkan dan dilarang. Namun sejatinya yang dibutuhkan adalah memfasilitasinya bersamaan dengan pengawasan ketat.
“Karena beberapa waktu lalu saya ke RS Menur, itu di sana ada yang kecanduan game online bahkan membahayakan. Maka ini yang menjadi tantangannya, bagaimana screen time menjadi learning time. Tentu itu akan menjadi sesuatu yang produktif,” jelasnya.
Oleh karena itu, Emil optimis bahwa sosok Al Divi adalah contoh yang mengkonversi dukungan kehadiran orang tua, lalu ekosistem lingkungan sekolah yang mendukung sehingga menimbulkan efek yang positif.
Untuk itu, dirinya terus mendukung kreativitas generasi muda. Seperti yang dilakukan Al Divi. Sehingga generasi muda yang berprestasi ini diharapkan dapat menjadi inspirasi dan optimisme kepada yang lain untuk bisa menguasai dunia yang semakin digital.
“Ketika saya dulu di Trenggalek, kita bangga bahwa di Plat AG atau Trenggalek ini ada kisah inspirasi, harapan dan optimisme. Ke depannya nanti saya nitip ke Kadisdik Jatim, Mas Al Divi ada ketertarikan masuk SMA. Nanti dilihat potensinya masuk ke SMA mana, prestasinya harus naik terus,” ungkapnya.
Di akhir Emil menyampaikan pesan untuk Al Divi, untuk terus mengasah akal, pikiran dan mental. Karena nanti pasti akan mengalami kejenuhan. Jika sudah terasah maka akan mudah untuk terus mendapatkan ide berkreasi.