RMINU Kecam Kekerasan Santri Boarding School di Trenggalek, Ini Alasannya
Jatim –RMINU Kecam Kekerasan Santri Boarding School di Trenggalek Pengurus Cabang (PC) Rabithah Ma'ahid Islamiyyah Nahdlatul Ulama (RMI NU) Kabupaten Trenggalek, Agus Akifun Nuha menyayangkan terjadinya aksi kekerasan tersebut yang menimpa dua santri di Kabupaten Trenggalek.
Menurutnya, segala bentuk alasan dan motif kekerasan tidak dibenarkan dalam ajaran Islam, pun agama lainnya.
"Kami sangat menyayangkan dan sangat mengecam terjadinya kekerasan dalam bentuk apapun di dalam Pesantren karena kita tahu anak-anak santri-santri dititipkan di pondokkan untuk mendapatkan pendidikan baik qauliyah dan fi'liyah perilaku atau ucapan," ungkap Agus Akifun Nuha, saat dikonfirmasi, Selasa 24 Januari 2023.
Pihaknya mengatakan bahwa Pengurus Cabang (PC) RMINU Kabupaten Trenggalek yang menghimpun perkumpulan pondok pesantren di bawah Naungan Nahdlatul Ulama Kabupaten Trenggalek perlu memberikan pernyataan secara khusus dan tanggapan secara khusus atas adanya kejadian ini. Bahkan, menurut pandangannya, kejadian ini sudah beberapa kali terjadi dan tidak sepantasnya kejadian ini terjadi di lingkungan pondok pesantren.
Ia berpendapat, adanya kekerasan yang terjadi di salah satu lembaga pendidikan pesantren di Trenggalek Boarding School bukan dibawah naungan RMINU Trenggalek. Karena afiliasi organisasinya dibawah kalangan sebelah yang tidak sefaham, baik sistem maupun ajaran ubudiyah.
Menurut Gus Akif, ustadz dan guru yang harusnya menjadi tuntunan untuk santri-santrinya, tentu jaminan keamanan dari pesantren tersebut perlu dipertegas kembali. Kekerasan bukan menjadi jalan untuk menerapkan siswa atau santri yang bersalah agar tidak mengulangi perbuatan kembali.
Pondok Pesantren Berbeda dengan Boarding School