Mantan Pembina Arema FC Sedih Singo Edan Diterpa Banyak Masalah
- Viva.com
Jatim – Buntut dari masalah Tragedi Kajuruhan, masalah kian banyak menerpa Arema FC, dari sanksi Komdis PSSI, penolakan berkandang di mana-mana hingga yang terbaru didemo oleh Aremania hingga ricuh dan merusak kantor Arema FC.
Hal ini mendapatkan reaksi dari mantan Pembina Arema FC, Lalu Mara Satriawangsa. Ia merasa sedih dengan kondisi Singo Edan yang ditimpa berbagai masalah.
Ia juga mengatakan, tidak pernah ada kejadian Kantor Singo Edan dirusak oleh suporternya sendiri.
Tragedi Kanjuruhan memang disebut-sebut sebagai tragedy yang merusak citra sepakbola Indonesia. Sehingga mendapatkan respon dari berbagai pihak, bahkan dunia.
Lalu Mara memahami situasi Arema FC dan Aremania merasakan duka mendalam pasca Tragedi Kanjuruhan.
Namun, yang ia sayangkan adalah tragedi itu malah membuat hubungan Arema dan Aremania menjadi renggang.
Padahal seharunya, menurut Lalu Mara tragedi itu dijadikan momentum untuk bangkit bersama. Seperti beberapa tragedi besar yang pernah terjadi di sepakbola dunia.
“Di dunia, ada beberapa tragedi yang menghilangkan nyawa suporter. Seperti tragedi Heysel saat Liverpool melawan Juventus. Pasca kejadian, Juventus tidak diminta suporternya untuk bubar atau menghilangkan eskistensinya. Begitu juga dengan Liverpool. Justru bagaimana upaya mereka untuk bangkit bersama. Baik klub maupun suporternya,” kata Lalu Mara.
"Justru bagaimana upaya untuk bangkit bersama. Baik klub maupun suporternya. Saat ini, Arema dan Aremania dalam situasi mengalami duka yang mendalam karena Tragedi Kanjuruhan. Klub dari segi prestasi juga sedang sakit," sambungnya.
Lalu Mara kemudian memberikan beberapa poin pandangannya agar friksi Arema dan Aremania segera berakhir. Poin pertama adalah, dia menyarankan agar manajemen Arema dan Aremania harus duduk bersama.
"Meminta para suporter dan manajemen untuk duduk bersama dan melakukan komunikasi yang mendalam. Kemudian yang kedua, bagaimanapun juga Arema tetap harus dijaga eksistensinya sebagai klub kebanggaan Malang Raya dan Indonesia," kata Lalu Mara.
"Tentu kami sangat berduka atas kehilangan 135 nyawa yang jadi korban Tragedi Kanjuruhan. Klub ini harus tetap dijaga demi arwah para almarhum. Klub juga ingin berjuang membalas pengorbanan para korban Tragedi Kanjuruhan dan semua suporter," sambungnya.
Lebih lanjut, terkait kasus hukum yang berjalan, Lalu Mara menekankan harus tetap dikawal prosesnya.
"Perkara keputusannya nanti bagainana, tentulah diluar kendali kita semua. Karena hukum berada di atas semuanya. Kita berdoa yang terbaik sesuai yang kita harapkan," ucapnya.
"Hanya itu yang yang saya ingin sampaikan. Terimakasih kepada semua pihak yanh telah menerima saya saat menjadi bagian dari klub kebanggaan kita bersama: Arema!!' jelasnya.