Curhat kepada Tersangka NT, Samanhudi Eks Wali Kota Blitar Akui Sakit Hati dan Dendam 

Tersangka Samanhudi Anwar saat dirilis di Polda Jatim
Sumber :
  • Viva Jatim/Nur Faishal

Jatim – Mantan Wali Kota Blitar M Samanhudi Anwar telah ditetapkan sebagai tersangka perampokan oleh Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Jawa Timur. Perampokan tersebut dilakukan di rumah dinas Wali Kota Blitar Santoso pada 12 Desember 2022 lalu. Dari Lembaga Pemasyarakatan (lapas) Sragen, Jawa Tengah, niat merampok itu muncul di diri para tersangka. 

Terungkap! Wanita Asal Tuban yang Ngaku Dirampok Ternyata Palsu, Modus Investasi Bodong

Diketahui Samanhudi pernah curhat kepada tersangka NT, di mana saat itu Samanhudi memang sudah menjalani hukuman 4 tahun 4 bulan dalam perkara suap proyek gedung SMPN 3 Kota Blitar yang ditangani KPK. Di lapas itulah dia bertemu dengan NT, salah satu tersangka perampokan rumah dinas Wali Kota Blitar. NT dihukum di Lapas Sragen karena perkara pencurian serta kekerasan atau perampokan.

Sementara, Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jatim juga menguatkan bahwa perampokan rumah dinas Wali Kota Blitar itu bermula ketika Samanhudi bertemu dengan NT di dalam Lapas Sragen. Keduanya pun berteman. Di situlah Samanhudi kemudian bercerita tentang rasa sakit hati dan dendam pribadinya.

Bahan Petasan 1 Kg Hancurkan Rumah di Bangkalan, 1 Tewas 2 Luka-luka

“[Tersangka Samanhudi] menceritakan terkait rasa sakit hati dan dendam pribadinya,” demikian keterangan tertulis diterima wartawan pada Senin, 30 Januari 2023.

Tidak hanya bercerita soal sakit hatinya, Samanhudi juga menceritakan tentang kebiasaan Wali Kota Blitar yang memiliki duit antara Rp800 juta sampai dengan Rp1 miliar setiap akhir tahun atau di bulan Desember. 

Polda Jatim Periksa 21 Saksi Kasus TPPU yang Seret Ahli Nuklir UGM

Samanhudi juga menceritakan ke NT tentang situasi dan kondisi rumah dinas Wali Kota Blitar secara rinci, termasuk di mana biasanya uang disimpan. Mantan politikus PDIP itu juga menyampaikan bahwa rumah dinas biasanya hanya dijaga dua anggota Satpol PP dan setelah pukul 01.00 WIB sudah tidur.

Nah, karena memberitahukan situasi dan kondisi rumah dinas itulah penyidik disangka turut membantu perampokan rumah dinas Wali Kota Blitar Santoso. Sebab, saat bercerita Samanhudi mengetahui orang yang ia ajak bicara adalah residivis kasus perampokan.

Halaman Selanjutnya
img_title