RS di Surabaya Setop Penggunaan-Sirup Praxion untuk Pasien Ginjal Akut

Petugas Farmasi sedang meracik obat.
Sumber :
  • Yudha Fury/ Jatim Viva

JatimRumah Sakit Islam Wonokromo Surabaya menghentikan penggunaan obat sirup merk Praxion, yang biasanya dikonsumsi oleh pasien Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA). 

Bea Cukai Juanda Musnahkan Barang Tak Penuhi Standar Impor, Ada Tanduk Hewan

Diketahui sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk sementara menghentikan produksi hingga distribusi terhadap seluruh obat yang dikonsumsi oleh 2 orang pasien GGAPA di Jakarta.

BPOM mengatakan hal ini merupakan salah satu bentuk kehati-hatian Lembaga pengawas obat tersebut untuk memutus kasus gagal ginjal akut di Indonesia.

Viral Anggur Shine Muscat Mengandung Residu Pestisida, BPOM Imbau Lakukan Hal Ini

Hal ini senada dengan tindakan yang diambil oleh pihak Rumah Sakit Islam (RSI) Wonokromo, melalui penanggung jawab Farmasi, Dewanti Wardhani, meminta para dokter untuk membuat resep pada obat obat yang sudah masuk daftar diijinkan oleh BPOM.

“Kita sudah menkonfirmasi ke seluruh dokter RS Islam untuk tidak meresepkan Praxion sementara ini.” ujar Dewanti.

Hari Bakti Dokter, IDI-IIDI Gresik Beri Bantuan Alat Peraga Anak Berkebutuhan Khusus di Bawean

Dewanti menambahkan untuk tetap memberikan obat pada kasus serupa, para dokter dapat menggunakan alternative pil atau puyer. Namun demikian pemberian obat pila tau puyer ini, berimbas pada jam pelayanan obat yang lebih lama, karena apoteker harus menyiapkan obat secara manual, termasuk menghancurkan pil menjadi puyer hingga mengemasnya.

Menurutnya, peralihan obat sirup ke obat tablet atau puyer ini juga berdampak pada pihak Rumah Sakit, karena obat yang sudah ada tidak dapat didistribusikan. Sementara itu, untuk retur stock atau obat yang sudah tersedia di Rumah Sakit, pihak distributor hanya akan mengganti produk jika sudah kadaluarsa. 

Halaman Selanjutnya
img_title