Capai 21,6 Persen, SSGI 2022 Sebut Prevelensi Stunting Nasional Menurun

BBKBN RI dan Dexa Group
Sumber :
  • Viva Jatim/Nur Faishal

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Timur Ibu Khofifah Indar Parawansa menyatakan prevalensi stunting di provinsinya turun dari angka 23,50% pada 2021 menjadi 19,2% pada 2022. Kota Surabaya menjadi wilayah dengan prevalensi stunting paling rendah di Indonesia berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, yakni 4,8%. Ibu Khofifah menekankan pentingnya mencegah stunting, Angka Kematian Ibu (AKI), dan juga Angka Kematian Bayi (AKB). 

Target Eri Cahyadi: 2023 Kemiskinan di Surabaya Wajib Tuntas!

“Bahwa isu prioritas dalam mewujudkan SDM berkualitas dan berdaya saing adalah upaya penurunan AKI dan AKB, kedua adalah meningkatkan kualitas SDM melalui penurunan stunting,” jelas Ibu Khofifah

Ibu Khofifah kemudian mengajak semua pihak untuk berkolaborasi dalam menurunkan angka stunting. Ia berharap pihak perguruan tinggi juga terlibat aktif dalam upaya menurunkan prevalensi stunting. 

BKKBN Catat 23.523 Warga Surabaya Miskin Ekstrim, Ini Langkah Pemkot

“Kami berharap bahwa target nasional 14% bisa dicapai dengan kerja keras, sinergitas yang luar biasa. Support Dexa Medica, seiring dengan pasukan bidan se-Jawa Timur, Insya Allah bersama kita bisa,” imbuh Ibu Khofifah.