Gubernur Khofifah Ajak Semua Pihak Berkolaborasi dalam Menurunkan Prevalensi Stunting 

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa
Sumber :
  • Nur Faisal/Viva Jatim

JatimGubernur Provinsi Jawa Timur Ibu Khofifah Indra Parawansa turur hadir dalam acara Program Edukasi dan Pemberian ASI Eksklusif di 1.000 Hari Pertama Kehidupan bagi ibu hamil, ibu menyusui dan para bidan di Provinsi Jawa Timur

Khofifah Tak Tertandingi di Pilgub Jatim Versi ARCI, Cak Imin Ungguli Risma

Acara tersebut digelar oleh oleh  Dexa Group berkolaborasi dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Dalam kesempatan itu, Gubernur Jawa Timur Ibu Khofifah Indar Parawansa menyatakan prevalensi stunting di provinsinya turun dari angka 23,50% pada 2021 menjadi 19,2% pada 2022. Kota Surabaya menjadi wilayah dengan prevalensi stunting paling rendah di Indonesia berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, yakni 4,8%. Ibu Khofifah menekankan pentingnya mencegah stunting, Angka Kematian Ibu (AKI), dan juga Angka Kematian Bayi (AKB). 

Atasi Stunting, Ribuan Bungkus Abon Ikan Kembung Dibagikan kepada 250 Balita di Surabaya

“Bahwa isu prioritas dalam mewujudkan SDM berkualitas dan berdaya saing adalah upaya penurunan AKI dan AKB, kedua adalah meningkatkan kualitas SDM melalui penurunan stunting,” jelas Ibu Khofifah

Ibu Khofifah kemudian mengajak semua pihak untuk berkolaborasi dalam menurunkan angka stunting. Ia berharap pihak perguruan tinggi juga terlibat aktif dalam upaya menurunkan prevalensi stunting. 

Alasan Demokrat Jatim Yakin Khofifah-Emil Kembali Duet di Pilgub Jatim 2024

“Kami berharap bahwa target nasional 14% bisa dicapai dengan kerja keras, sinergitas yang luar biasa. Support Dexa Medica, seiring dengan pasukan bidan se-Jawa Timur, Insya Allah bersama kita bisa,” imbuh Ibu Khofifah.

Menurut data, prevalensi stunting nasional mengalami penurunan menjadi 21,6 persen atau turun 2,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini mengacu kepada Survei yang dikeluarkan oleh SSGI (Survei Status Gizi Indonesia) 2022. Namun masih diperlukan upaya lebih lanjut untuk mencapai target 14 persen di tahun 2024. 

Halaman Selanjutnya
img_title