Lebarkan Sayap, PT Endress+Hauser Indonesia Resmikan Kantor Baru di Surabaya

PT Endress+Hausers Indonesia miliki kantor baru di Surabaya
Sumber :
  • Yudha Fury/Viva Jatim

Jatim – PT Endress+Hauser Indonesia secara resmi memiliki kantor cabang baru yang berlokasi di The Samator Office Tower Surabaya. Hal ini kami lakukan karena pemerintah Indonesia telah mengumumkan bahwa Jawa Tengah dan Jawa Timur merupakan area baru yang cocok sebagai area pengembangan baru untuk proses manufaktur.

Nelayan Enggan Gunakan Jaket Keselamatan saat Melaut karena Ribet

Kehadiran kantor baru bergaya modern minimalis dengan konsep digital e-working akan memberikan layanan yang lebih baik dan efisien bagi deretan pelanggan yang semakin bertumbuh di Indonesia, investasi kantor baru ini sekaligus menggarisbawahi pentingnya pasar Indonesia bagi  perusahaan asal Swiss yang  memiliki spesialisasi teknik pengukuran dan otomatisasi global.

President Director Endress+Hauser Group, Henry Chia mengatakan sebagai salah satu perusahaan Internasional Endress+Hauser menangani sejumlah industri dengan industri food and beverage menjadi yang paling besar.

2 Agen BRI Link di Lamongan Dirampok Pria Bersenpi, Pelaku Pura-pura Jadi Nasabah

”Sektor-sektor itu yang membuat Jawa Timur menjadi salah satu unggulan di Indonesia,” tegas Henry Chia.

Saat disinggung tentang otomasi, Henry Chia mengatakan bahwa untuk mewujudkan program pemerintah dalam menuju manufaktur 4.0, maka dibutuhkan peningkatan otomasi secara signifikan, terlebih sektor manufaktur menjadi perhatian tersendiri bagi Pemerintah Indonesia di tengah trend global industri 4.0.

Dishub Jatim Pastikan Angkutan Umum Siap Layani Masa Mudik Lebaran 2024

”Endress+Hauser memiliki teknologi dalam otomasi proses manufaktur yang mana dapat membantu industri,” tutur Henry Chia.

Saat ini, Endress+Hauser terbagi menjadi production center dan sales center. Untuk produksi, Endress+Hauser ada di Eropa. Seperti Jerman, Swiss, dan Italia, Amerika Serikat, Tiongkok, serta India. ”Untuk sales kita punya di 51/52 negara seperti di Singapura dan Indonesia,” imbuh Chia.

Halaman Selanjutnya
img_title