Tolak Gabung Geng, Pelajar SMP di Pasuruan Dikeroyok 4 Remaja

Tampakan layar video pelajar SMP di Pasuruan dikeroyok.
Sumber :
  • Instagram Ahmad Sahroni

Jatim – Seorang pelajar SMP di Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, berinisial N (15 tahun), warga Desa Sukoreno, Kecamatan Prigen, menjadi korban pengeroyokan empat remaja. Korban dikeroyok hanya diduga karena urusan sepele: korban menolak ketika diajak bergabung dengan geng para pelaku.

Gegara Salah Paham, Pemuda Trenggalek Keroyok Remaja Akhirnya Dibui

“Pelaku empat anak sudah diamankan di Polres Pasuruan untuk dilakukan pemeriksaan,” kata Kepala Seksi Hubungan Masyarakata Kepolisian Resor Pasuruan Inspektur Polisi Dua Bambang dikonfirmasi Viva Jatim, Jumat, 3 Maret 2023.

Keempat pelaku ialah T (warga Desa Pelintahan), D (warga Desa Sukoreno), A (warga Desa Sekarjoho), dan H (warga Desa Lumbang Rejo). Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Pasuruan Ajun Komisaris Polisi Farouk Ashad Haiti mengatakan bahwa para pelaku tega menganiaya korban karena kesal korban menolak bergabung dengan geng mereka.

Seorang Pemuda di Lamongan Dikeroyok hingga Terkapar, Polisi Lakukan Penyelidikan

Kasus itu diungkap setelah rekaman video pengeroyokan tersebut viral di media sosial. Video diunggah, di antaranya, oleh akun Instagram Ahmad Sahroni. Dalam video, terlihat seorang pelajar berseragam di bawah kendali tiga remaja yang semuanya mengenakan baju berwarna gelap. Sementara seorang lainnya merekam aksi barbar tersebut.

Video langsung memperlihatkan adegan ketika pelajar tersebut ditendang dan dibanting tanpa perlawanan. Sementara korban hanya menundukkan kepala, pasrah dianiaya para pelaku. Tanpa perlawanan. Korban dianiaya di sebuah jalan desa dengan latar belakang gunung berkabut.

Pria Ini Nekat Keroyok Teman Dekat Mantan Pacar Gegara Cemburu

Informasi diperoleh, Pengeroyokan itu bermula ketika korban dijemput saat pulang sekolah di SMP swasta di Prigen oleh keempat pelaku. Korban kemudian dianiaya beramai-ramai di jalan desa. 

Warga setempat bernama Zainul Arifin mengatakan, korban dikeroyok karena menolak bergabung dengan geng pelaku sehingga membuat para pelaku kesal. “Korban tidak mau gabung dengan geng pelaku,” ujarnya.