Di Kegiatan Jumat Curhat, Warga Mojokerto Keluhkan Jalan Rusak hingga Perlintasan Tanpa Palang Pintu
- M. Lutfi Hermansyah/Viva Jatim
Keluhan terkait jalan rusak disampaikan Kepala Desa Jambuwok, Supriati. Ia menyampaikan akses jalan nasional di sekitar Trowulan banyak yang berlubang. Kondisi jalan rusak setiap tahun makin parah, apalagi di tengah musim hujan.
"Saya kalau lewat tidak pernah berhenti berdoa semoga yang melintas selamat. Sering ditambal tapi tambah hari tambah dalam," ungkapnya.
Menjawab persoalan kecelakaan di perlintasan kereta api tanpa palang pintu, Wakapolda Jatim Brigjen Pol Slamet menegaskan bahwa hal tersebut juga telah menjadi perhatian dan atensi pihak Polda Jatim.
“Kemarin kita sudah melaksanakan rapat dengan Ibu Gubernur dan pihak KAI, yang mana kita melihat bahwa laka lantas yang terjadi di palang pintu kereta api menjadi konsen kita untuk segera ditangani. Saya terima kasih kepada kepala desa yang punya pemikiran untuk membangun palang pintu sementara," paparnya.
Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati menambahkan, hasil koordinasi dengan PT KAI persoalan perlintasan tanpa palang pintu sudah dianggarkan untuk pembangunan. Pemkab Mojoketo juga menalokasikan anggaran minimal Rp 200 juta di P-APBD tahun 2023.
"Sudah (pembangunan perlintasan) tahun ini. Kami nanti yang kecil-kecil di Balongwono dan Bicak," katanya.
Sedangkan persoalan jalan Nasional, pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi untuk penanganannya. Disinggung soal jalan desa banyak yang rusak juga, Ikfina menyebut telah memerintahkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruangan (DPUPR) Kabupaten Mojokerto, Reynaldi untuk pendataan dan pemeliharaan.