Viral Peneliti BRIN Ancam Warga Muhammadiyah, Bareskrim Polri Turun Tangan

Surat penyataan Andi Pangerang soal pernyataan kontroversialnya.
Sumber :
  • Viva.co.id

Jatim – Badan Reserse Kriminal Kepolisian RI (Bareskrim Polri) turun tangan menyelidiki viralnya peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangerang, yang diduga mengancam warga Muhammadiyah.

Gegara Promosikan Judol, 85 Influencer Ditangkap Bareskrim Polri

Andi Pangerang jadi sorotan di media sosial setelah videonya yang diduga mengancam warga Muhammadiyah viral di Facebook. Dia menanggapi pernyataan peneliti BRIN lainnya, Thomas Jamaluddin soal penetapan Lebaran Idul Fitri 2023. 

Melalui akun AP Hasanuddin, Andi menulis komentar dengan umpatan kasar seperti 'saya halalkan gak nih darahnya semua Muhammadiyah' hingga 'sini saya bunuh kalian satu-satu'. Pernyataan itu pun menjadi bola liar hingga viral. 

PDI Perjuangan Jatim Sambut Positif Putusan MK tentang Netralitas TNI/Polri dalam Pilkada

“Sedangka kami profiling tentang pernyataan tersebut,” kata Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigadir Jenderal Polisi Ade Vivid, Senin, 24 April 2023. 

Selain Polri, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir juga menanggapi pernyataan kontroversial Andi Pangerang tersebut. dia meminta warga Muhammadiyah agar tetap tenang dan tak terpancing dengan pernyataan oknum yang menyinggung perbedaan pelaksanaan Idul Fitri 2023. 

Muhammadiyah Bantah Suswono soal Baginda Nabi Pengangguran sebelum Nikahi Siti Khadijah

"Warga Muhammadiyah agar tetap bijak, dewasa, dan tidak terpancing dengan berbagai cemoohan, sinisme, tudingan, hujatan, kritik yang menyerang, hingga ada oknum yang mengancam secara fisik terkait perbedaan pelaksanaan Idul Fitri 1444 H," kata Haedar.

Haedar menyampaikan, Muhammadiyah sudah kenyang dengan perlakukan negatif atau buruk sepanjang perjalanan sejarahnya hingga saat ini. Dia menceritakan peristiwa yang pernah dialami tokoh pendiri Muhammadiyah Kiai Ahmad Dahlan. 

"Dulu ketika Kiai Ahmad Dahlan mempelopori arah kiblat yang benar secara syariat dan ilmu disikapi serupa, dituding kafir dan dirobohkan masjid yang dibangunnya di Kauman," jelasnya.