Bersama Dispendik, Wali Kota Surabaya Serahkan Penghargaan kepada 58 Siswa Berprestasi
- Humas Pemkot Surabaya
Yusuf mengungkapkan alasan kenapa menyiapkan modul khusus bagi remaja putri. Sebab, kata dia, dalam ajaran agama pun yang diperkuat adalah putri. Nantinya, pendidikan keagamaan yang didapat mereka itu akan diintegrasikan dengan modul keremajaan putri.
"Di syariat agama pun yang diperkuat adalah putri. Nanti akan diintegrasikan. Masalah tata krama di PPKn, masalah syariat di agama, kalau anatomi tubuh di IPA, kalau lingkungan di IPS. Begitu kan bisa, kami siapkan modulnya," ujarnya.
Ia juga menyebutkan, jika sebagian guru atau tenaga pendidik di Kota Surabaya mungkin sudah menetapkan modul untuk keremajaan putri. Namun demikian, sebagian guru tentu diyakininya juga ada yang belum menerapkan.
"Sebagian teman-teman guru mungkin sudah menetapkan. Sebagian lainnya mungkin belum. Kami ingatkan melalui modul. Ini juga merupakan implementasi dari kurikulum Merdeka Belajar," katanya.
Yusuf mengajak semua pihak untuk bergotong-royong dalam memajukan pendidikan di Kota Surabaya. Baginya, Hardiknas merupakan momentum untuk merefleksikan kembali setiap tantangan yang sudah dan akan dihadapi.
“Mari bersama-sama dengan semangat dan kerja keras yang tinggi untuk meneruskan perwujudan Merdeka Belajar, mendidik generasi Pelajar Pancasila yang cerdas berkarakter dan membawa Kota Surabaya khususnya, serta Indonesia pada umumnya, memiliki kualitas layanan pendidikan yang terus meningkat,” katanya.
Diketahui, Peringatan Hardiknas di halaman Taman Surya dihadiri pula guru PAUD, guru SD dan SMP negeri/swasta, guru SKB Negeri dan PKBM, serta tutor Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) dan disemarakkan dengan paduan suara dari SMPN 1 Kota Surabaya.