Modul Keremajaan Putri, Pedoman Integratif bagi Pendidik dan Pelajar di Surabaya

Upacara Hardiknas Pemkot Surabaya, Selasa, 2 Mei 2023
Sumber :
  • Nur Faishal/Viva Jatim

JatimModul Keremajaan Putri merupakan bagian dari salah satu ikhtiar Pemerintah Kota Surabaya dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Modul ini disiapkan sebagai pedoman yang integratif bagi para tenaga pendidik dan pelajar di Kota Pahlawan itu.

Videokan Pembuang Sampah Sembarangan, Pemkot Surabaya Bakal Kasih Bonus Rp200 Ribu

Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Yusuf Masruh mengatakan bahwa Modul Keremajaan Putri disiapkan sebagai kelanjutan dari pendidikan karakter yang sebelumnya hingga kini terus dijalankan. Sehingga hadirnya modul tersebut menjadi lebih terintegrasi.

"Kalau pendidikan karakter terus kami berupaya. Tahun ajaran baru, kami menyiapkan modul untuk keremajaan putri. Jadi, tahun ajaran baru semua ada integrasinya," kata Yusuf Masruh usai mengikuti upacara Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2023 di Taman Surya Balai Kota Surabaya, Selasa, 2 Mei 2023.

Beroperasi 14 Juli 2025, Sarpras Sekolah Rakyat di Mojokerto Belum Komplet

Menurutnya, melalui modul tersebut, para guru akan lebih mudah dan memiliki pedoman dalam menerapkan pendidikan kepada anak-anak. Misalnya, apa yang harus dilakukan oleh guru agama, guru PPKn (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) maupun guru IPA (Ilmu Pendidikan Alam).

"Semua harus tahu batasannya. Anak-anak juga menjadi tahu apa yang harus dilakukan. Mulai syariat, jilbab, mana yang muhrimnya, mereka juga paham. Sehingga bisa mengantisipasi ketidakpahaman. Saya sampaikan, itu diintegrasi, tapi layout kita yang bikin," paparnya.

Jadwal Parade Surabaya Vaganza 2025 Hari Ini

Yusuf mengungkapkan alasan kenapa menyiapkan modul khusus bagi remaja putri. Sebab, kata dia, dalam ajaran agama pun yang diperkuat adalah putri. Nantinya, pendidikan keagamaan yang didapat mereka itu akan diintegrasikan dengan modul keremajaan putri.

"Di syariat agama pun yang diperkuat adalah putri. Nanti akan diintegrasikan. Masalah tata krama di PPKn, masalah syariat di agama, kalau anatomi tubuh di IPA, kalau lingkungan di IPS. Begitu kan bisa, kami siapkan modulnya," ujarnya.

Ia juga menyebutkan, jika sebagian guru atau tenaga pendidik di Kota Surabaya mungkin sudah menetapkan modul untuk keremajaan putri. Namun demikian, sebagian guru tentu diyakininya juga ada yang belum menerapkan.

"Sebagian teman-teman guru mungkin sudah menetapkan. Sebagian lainnya mungkin belum. Kami ingatkan melalui modul. Ini juga merupakan implementasi dari kurikulum Merdeka Belajar," katanya.

Di momen Hardiknas tahun 2023 ini, Yusuf kembali mengajak semua pihak untuk bergotong-royong dalam memajukan pendidikan di Kota Surabaya. Baginya, Hardiknas merupakan momentum untuk merefleksikan kembali setiap tantangan yang sudah dan akan dihadapi.

“Mari bersama-sama dengan semangat dan kerja keras yang tinggi untuk meneruskan perwujudan Merdeka Belajar, mendidik generasi Pelajar Pancasila yang cerdas berkarakter dan membawa Kota Surabaya khususnya, serta Indonesia pada umumnya, memiliki kualitas layanan pendidikan yang terus meningkat,” katanya.

Sebagai diketahui, acara peringatan Hardiknas yang digelar di Balai Kota Surabaya ini, diikuti sekitar 210 peserta upacara. Terdiri atas siswa SD dan SMP negeri/swasta, peserta didik Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Negeri dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).

Hadir pula guru PAUD, guru SD dan SMP negeri/swasta, guru SKB Negeri dan PKBM, serta tutor Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP). Peringatan Hardiknas di halaman Taman Surya ini juga disemarakkan dengan paduan suara dari SMPN 1 Kota Surabaya.

Dalam kesempatan itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi juga menyerahkan penghargaan kepada 58 siswa berprestasi jenjang SD dan SMP, baik negeri maupun swasta. Puluhan siswa yang mendapat penghargaan tersebut, semuanya meraih juara pertama pada kompetisi tingkat Kota Surabaya.