Warga Penyintas Syiah Dipulangkan, Bupati Sampang: Telah Dibaiat Sunni

Penjemputan warga penyintas aliran Syiah oleh Pemkab Sampang
Sumber :
  • Istimewa

Jatim – Ratusan warga penyintas aliran Syiah yang diungsikan ke Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Jemundo Sidoarjo, akibat konflik sosial di Sampang telah dijemput pulang oleh Pemerintah Kabupaten setempat. Kamis, 4 Mei 2023 kemarin.

Dukung Khofifah-Emil, Jaringan Kiai Santri Nasional Gresik Gelar Selawat Akbar

Bupati Sampang, Slamet Junaidi menegaskan bahwa ratusan warga penyintas aliran Syiah itu telah dibaiat dan kembali ke ajaran Ahlussunah Wal Jamaah atau Sunni. Menurutnya, baiat itu telah dilakukan oleh sejumlah tokoh dan ulama.

“Proses dan upaya menyelesaikan konflik dan memulangkan saudara kita yang mengungsi di rusunawa Jemundo, Sidoarjo, Jawa Timur melibatkan banyak pihak agar mereka benar-benar berjalan dengan baik dan lancar,” ujarnya.

8 Narapidana Kasus Terorisme Dilimpahkan ke 3 Lapas di Jatim

Konflik yang sempat memanas belasan tahun silam itu dinilai telah redam. Karenanya, 265 warga dari 62 KK penyintas Syiah yang dijemput pulang oleh Bupati Sampang. Mereka semua dipastikan dipulangkan ke kediamannya masing-masing di Kabupaten Sampang.

Para penyintas Syiah itu berasal dari Desa Bluuran, Kecamatan Karang Penang, dan Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben Kabupaten Sampang.

Belajar dari Kasus Sampang, Ansor Jatim Instruksikan Kader Jaga Kedamaian Pilkada

Bupati Sampang Slamet Junaidi mengatakan penyelesaian konflik sosial itu dilakukan dengan cara memanusiakan manusia. Sehingga nantinya diharapkan mereka semua bisa beraktivitas kembali serta berbaur dengan masyarakat seperti sedia kala.

“Upaya kami, selalu menjalin komunikasi dengan para tokoh, ulama dan unsur lain demi menyelesaikan konflik sosial yang terjadi sejak 11 tahun silam. Syukur Alhamdulillah, masalah sosial dapat kami selesaikan dengan baik dan lancar, hingga warga penyintas bisa pulang ke rumahnya,” lanjutnya.

Pihaknya mengajak para warga penyintas aliran syiah yang telah kembali pada ajaran Sunni dapat beradaptasi dan menjalin hubungan dengan cara saling komunikasi yang bersama warga sekitar kembali.

“Kami juga berharap supaya Kepala Desa, masyarakat dan petugas saling menjaga, menciptakan suasana sosial, terjalin dengan baik, damai serta harmonis antar sesama,” ucapnya.

Sementara itu, Bakesbangpol Provinsi Jawa Timur, Edi Suprijanto mengapresiasi upaya Pemerintah Kabupaten Sampang dalam menyelesaikan konflik tersebut. Ia menilai penyelesaian itu dapat dilakukan dengan baik.

Ia lantas berharap para warga penyintas dapat berbaur dengan baik, kembali pada suasana kebersamaan dan kebahagiaan di kampung halamannya

“Kami sangat bahagia melihat para penyintas yang dapat pulang dengan baik untuk berkomunikasi dengan sesama saudara dirumah masing-masing,” pungkasnya.