Miris! Lantaran Hutang Pria Mojokerto Ini Rela Jual Ginjal Hingga Tidur di Warung

Ipang Parta Murdiani, Pemuda Asal Mojokerto yang Nekat Jual Ginjalnya
Sumber :
  • M Lutfi Hermansyah/Viva Jatim

JatimTak hanya nekat menjual ginjal, Ipang Parta Murdiani (23) juga terpaksa tidur berpindah-pindah tempat, dari Masjid ke Masjid lain. Tak hanya itu, Ipang juga kerap kali tidur di Warung Kopi (Warkop).

PKS Susul Golkar Siap Usung Bayu Airlangga di Pilwali Surabaya: Terserah Cawali atau Cawawali

Warga Dusun Unggahan, Desa Banjaragung, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto itu merasa malu lantaran terjerat utang sekitar Rp 68 juta hingga kerap ditagih debt collector.

Ipang mengatakan, selama ini ia tinggal bersama mertuanya. Sejak dua bulan yang lalu ia meinggalkan rumah. Apalagi, mertuanya merasa risih sekaligus malu. Namun, perasaan mertuanya itu tak pernah terucap langsung kepadanya.

Polisi Selidiki Aksi Pria Pamer Kelamin di Kawasan Bambu Runcing Surabaya

"Mertua menyampaikan ke istri, oleh istri disampaikan ke saya. Katanya punya menantu kok dikejar-kejar hutang," katanya kepada wartawan ketika ditemui di salah satu warkop di Lingkungan Kuwung, Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto, Sabtu, 13 Mei 2023.

Ia pun memilih meninggalkan istri dan kedua anaknya yang masih kecil. Ia merelakan diri hidup di jalanan. Selama ini ia tidur berpindah-pindah tempat. Hanya sepeda motor Honda Revo warna abu-abu merah dan sedikit pakaian yang menemaninya.

Teror Teman Perempuan selama 10 Tahun, Pria di Surabaya Ditangkap Polisi

"Kalau sore istirahat di Masjid sekaligus mandi. Kadang tidur sebentar. Kalau malam kadang tidur di warkop. Karena tidur Masjidnya ditutup gerbangnya," ujarnya.

Kendati demikian, ia masih bertemu anak-istrinya ketika berjulan Cincau di Surodinawan, Kota Mojokerto. Akan tetepi, juru tagih utang dari  4 Kelompok Simpan Pinjam (KSP) dan leasing sepada motir masih tetap datang ke rumahnya.

"Masih sering datang dan yang menghadapi istri saya. Tapi tidak sesering dulu. Kalau dulu bisa semingu 3-4 kali. Sekarang seminggu dua kali, itupan kadang cuman foto, mungkin buat laporan," ungkap Ipang.

Begitulah yang dirasakan Bapak dua anak ini. Ia tertimpa persoalan ekonomi pada saat Pandemi Covid-19 tahun 2020. Ipang memiliki hutang di 4 KSP yang kolektornya menagih setiap pekan, serta di beberapa perusahaan leasing karena namanya dipakai kredit 2 sepeda motor dan 2 ponsel.

Ipang tidak menyerah begitu saja, ia telah berusaha dengan cara berdagang krupuk, cilok, dan sekarang es cincau. Namun hasil tidak cukup untuk melunasi hutang. Uang yang didapat hanya cukup buat makan sehari-hari saja.

Jika ditotal, hutang Ipang dan istrinya saat ini sekitar Rp 68 juta. Oleh sebab itu, dirinya berniat menjual ginjalnya demi melunasi jeratan hutan dan menyambung hidup. Ia menyebut siap menanggung segal risiko apapun yang terjadi asalkan keluarganya bisa hidup layak.