Doa Bersama Ditengah Konflik Reklamasi, Kiai NU di Sumenep Serukan Maklumat Jaga Lingkungan
- Ibnu Abbas/ Viva Jatim
”Dari sana, setiap hari warga disini mencari makan. Disana (laut), ruang hidup dan sumber penghasilan terutama ketika musim hujan. Kalau dibangun tambak, habis tidak ada lagi,” keluhnya.
Tak hanya itu, lingkungan sekitar juga terancam dengan dialih fungsi menjadi tambak garam.
”Di bulan-bulan tertentu ketika air pasang, sekarang rutin dilanda banjir rob. Apalagi, ketika sudah ditambak,” tambahnya.
Sementara itu, KH Panji Taufiq menyatakan kehadirannya sebagai pribadi dan sejumlah Kiai sebagai bentuk keprihatinannya atas kemelut reklamasi laut di Gersik Putih. Pihaknya berharap dengan digelarnya istigasah kubra ini persoalan yang melanda Gersik Putih secepatnya selesai.
”Karena kan semua ini bersaudara. Masyarakat Tapakerbau, masyarakat Gersik Putih semua ini bersaudara. Insya Allah, kalau didekati dengan rasa persaudaraan dan sehati akan selesai. Kita doakan semuanya agar selamat,” katanya.
Ditanya soal Pemkab yang terkesan tidak responsif menyikapi masalah Gersik Putih, Kiai Panji menjawabnya dengan berseloroh.
”Tidak mungkin lah, Pemerintah membiarkan (Masalah Gersik Putih). Mungkin Pemerintah tidak dengar, mohon kawan-kawan diberi tahu ya Pemerintah,” ucapnya.