Dongkrak Harga Jual, Begini Cerita Pria Tukang Salon Sapi di Pasar Hewan Ternak Tulungagung

Salon ternak sapi di Pasar Hewan Terpadu Tulungagung
Sumber :
  • Madchan Jazuli/ Viva Jatim

Tulungagung, VIVA Jatim-Ada pemandangan yang menarik dari sudut Pasar Hewan Terpadu (PHT) di Desa Sumberdadi Kecamatan Sumbergempol Kabupaten Tulungagung. Pria paruh baya tengah sibuk membersihkan tanduk diantara ratusan sapi.

95 PPK se-Tulungagung Dilantik, Tugas Pilkada 2024 Menanti

Setelah didekati, ternyata pria tersebut sedang menservice kebersihan hewan ternak. Nur Rohman warga asal Sumbergempol ini mengaku bersyukur momen tahunan Hari Raya Idul Adha. Pasalnya ada peningkatan yang signifikan dibanding hari-hari biasa.

"Menjelang kurban, banyak peningkatan. Biasanya hanya sekitar 10, kalau hari begini bisa sampai 15 lebih ekor," ungkap Nur Rohman ditemui awak media, Selasa, 20 Juni 2023.

Komitmen GISLI Tulungagung Bantu Program Pemerintah Jadi Poros Maritim Dunia

Dengan adanya salon tersebut, ia mengaku bisa mendongkrak harga jual sapi. Harga sapi bisa bertambah hingga 500 ribu. Dengan berbekal palu dan pahatan, pria paruh baya ini membersihkan kerak tanduk  sapi yang mengeras.

Rohman sudah 25 tahun berprofesi sebagai tukang salon hewan ternak. Tarif yang dipatok berbeda-beda sesuai permintaan pemilik ternak. Jika tanduk sapi berukuran besar harga jasanya dikenai Rp 50 ribu. Sedangkan untuk tanduk yang berukuran kecil, tarif yang dikenakan Rp 30 ribu.

Baru 72,14 Persen Capaian UHC di Tulungagung

"Kalau tanduk besar begini 50. Ada lagi paket potong kuku kaki ternak. Kalau potong kuku sendiri untuk 4 kaki tarif yang dikeluarkan Rp 30 ribu," paparnya.

Perihal pemilik hewan memilih untuk salon ternaknya, Rohman mengaku alasannya supaya kelihatan muda dan cantik. Sebab, tak sedikit pemilik hewan tidak sempat untuk membersihkan secara detail mulai kebersihan tanduk dan kuku.

"Lebih rapi daripada sebelum disalon, meningkatkan harga jual juga mas. Kalau pembeli kan sudah disalon kelihatan rapi, pembeli merasa senang," ulasnya.

Seperti salah satu sapi yang baru ia tangani. Rohman mengaku sapi tersebut sudah di salon terlihat lebih rapi akan dikirim ke Madura. Karena di pulau garam tidak ada salon untuk sapi, sehingga di salon terlebih dahulu di Pasar Hewan Terpadu (PHT).

"Setelah di salin, disana tinggal jual," tandasnya.

Sementara, penjual sapi di Pasar Hewan Terpadu (PHT) Tulungagung, Sugiyono menjelaskan harga satu ekor sapi masih relatif standart dibanding tahun sebelumnya. Rata-rata harga jual sapi yang standart saat ini mulai Rp 21 juta hingga Rp 22 juta per ekor.

Ia mengakui, adanya peningkatan penjualan sapi, lantaran saat ini sudah mulai menjamur Hari Raya Kurban dengan sistem arisan. Satu orang daripada membeli kambing, lebih memilih untuk arisan kambing 7 orang sudah mendapat satu ekor sapi.

"Kalau arisan 7 orang sudah dapat satu ekor sapi. Rata-rata Rp 22-21 juta sudah dapat, dagingnya dibagikan sudah banyak," tandasnya.

Pantauan Viva Jatim di lokasi masih banyak penjual yang bertahan pada pukul 10.30. Tampak pembeli saling tawar menawar, dan lainnya tengah memasukkan ke dalam pick up.

Kawasan PHT Tulungagung tampak luas, sarana prasarana cukup lengkap mulai parkir, kios pedagang penjaja makanan dan minuman, kantor petugas hingga kamar mandi. Terdapat dua bagian, di sisi utara cukup luas sebagai lokasi jual beli sapi dan bagian sisi belakang atau selatan dikhususkan untuk kambing.