Jelang Idul Adha 1444 H, Gubernur Khofifah Tinjau Kesiapan Rumah Potong Hewan
- Viva Jatim/Nur Faishal
Khofifah menekankan, bahwa kesejahteraan hewan ini berhubungan dengan kesejahteraan masyarakat juga. Jika hewan kurban sehat, maka hal itu akan mendatangkan kebaikan bagi yang berkurban dan yang mengkonsumsinya.
"Proses pemotongan hewan kurban itu konvergen. Jika hewan ternak yang menjadi kurbannya sehat, sudah dalam monitoring, serta hewan dan memenuhi syarat, dan proses penyembelihan mengedepankan animal welfare , maka yang mengkonsumsi akan sehat juga, sebab dagingnya halalan toyiban," ujarnya.
Mantan Mensos RI ini turut memastikan bahwa para hewan ternak dalam keadaan sehat dan terbebas dari Lumpy Skin Disease (LSD) dan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Diketahui, RPH Pegirikan sendiri sudah bersertifikat Halal dan sertifikat NKV. Berada di luas tanah sebesar 20.000 m², kapasitas pemotongan RPH ini sebanyak 300 - 400 ekor. RPH ini mampu menampung 700 ekor sebelum pemotongan dan jumlah pemotongan rata-rata sebanyak 130 ekor per hari.
Lebih lanjut, dari total jumlah SDM di RPH Pegirikan, jumlah Petugas AMPM sebanyak 4 orang, jumlah penyelia Halal 4 orang, terdapat 2 orang Juleha, dan jumlah penjagal sebanyak 34 orang. Jam operasional pemotongan biasa dimulai pada pukul 23.00 WIB
Sebagai informasi, berdasarkan data Dinas Peternakan Jatim, terdapat 130 Rumah Potong Hewan Ruminansia (RPH-R) yang tersebar di 38 Kab/Kota di Jatim. Namun untuk hari besar seperti Hari Raya Idul Adha pemotongan hewan boleh dilakukan di luar rumah potong hewan dengan tetap memperhatikan kaidah agama, mengikuti cara penyembelihan yang memenuhi kaidah kesehatan masyarakat veteriner dan kesejahteraan hewan.
Dimana, data Tahun 2022 terdapat 19.764 tempat di luar rumah potong hewan yang melakukan pemotongan hewan kurban.