Korban Keracunan Massal Daging Kurban di Surabaya Ternyata Berjumlah 71 Orang

Korban keracunan massal daging kurban di Surabaya dirawat.
Sumber :
  • Istimewa

Surabaya, VIVA Jatim-Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya bergerak cepat dalam memberikan penanganan medis kepada warga di wilayah Kalilom Lor Indah Gg. Seruni II, RT 12 RW 10 Kelurahan Tanah Kali Kedinding, Kecamatan Kenjeran Surabaya. 

DPD Golkar Jatim Bagikan 3.500 Paket Daging Kurban

Mereka ditengarai mengalami keracunan massal seusai menyantap olahan daging kurban. Saat ini, mereka telah mendapatkan penanganan medis. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Nanik Sukristina menjelaskan sebagian warga ada yang langsung berobat secara mandiri. 

Selain itu, juga ada warga yang menghubungi ke Kapusk (Kepala Puskesmas) Tanah Kali Kedinding sekitar pukul 16.00 WIB dengan gejala serupa. Petugas Puskesmas segera melakukan pemantauan dan melaporkan indikasi adanya keracunan makanan yang disantap warga pada Jumat 30 Juni 2023 sore.

Ini 5 Jus yang Bisa Turunkan Kolesterol

“Dilakukan pemantauan dan penanganan terhadap pasien yang mempunyai keluhan keracunan makanan. Dari hasil penyisiran data pasien oleh petugas Puskesmas didampingi Dinkes Surabaya ke rumah-rumah warga pada Sabtu, 1 Juli 2023, dihimpun sebanyak 71 orang mengalami keracunan,” katanya.  

Korban yang mengalami keracunan, di antaranya 22 pasien dengan gejala ringan dan diobati oleh Puskesmas di masing-masing rumah pasien. Selanjutnya, 23 pasien yang melakukan berobat jalan di Faskes (fasilitas kesehatan) selain Puskesmas Tanah Kali Kedinding, mendapatkan pemantauan intensif oleh Puskesmas. Kemudian, 14 pasien dengan kondisi sudah stabil dilakukan rawat inap di Puskesmas Tanah Kali Kedinding Surabaya

Matrik Tawarkan Layanan Efisiensi Kerja Pemerintah Daerah

“Selain itu, 12 pasien lainnya dirujuk ke rumah sakit dan Puskesmas Ranap (rawat inap) terdekat di sekitar wilayah Puskesmas Tanah Kali Kedinding Surabaya. Di antaranya, 3 pasien dirawat di RS Unair, 4 pasien dirawat di RSUD Dr. Soewandhie, dan 1 pasien dirawat di RS Mitra Keluarga Kenjeran. Serta, 3 pasien di rawat di Puskesmas Bulak Banteng, dan 1 orang pasien lainnya dirawat di Puskesmas Sidotopo Wetan,” terangnya.

Dalam penanganannya hingga kini, Nanik mengaku bahwa Puskesmas Tanah Kali Kedinding melakukan pemantauan intensif terhadap pasien yang masih dalam perawatan. Baik di Puskesmas, rumah sakit, maupun rumah pasien. Serta melakukan observasi, apakah ada kasus lanjutan di wilayah tersebut untuk berkoordinasi dengan RT/RW dan kelurahan. 

“Puskesmas Tanah Kali Kedinding Surabaya juga telah mengirimkan sampel makanan yang dicurigai menyebabkan keracunan, untuk dilakukan pemeriksaan Laboratorium berkoordinasi dengan Dinkes Surabaya. Terdapat empat jenis sampel yang dikirim ke laboratorium, yakni sate, gule, krengsengan, dan air,” ungkapnya. 

Puskesmas Tanah Kali Kedinding juga membuka Posko penanganan lanjutan di wilayah tersebut untuk melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap warga setempat mulai Minggu, 2 Juni 2023. Bahkan, warga setempat juga mendirikan posko di sekitar wilayah RT 12 pada salah satu rumah warga, yang mulai beroperasi pukul 09.00 WIB. 

“Petugas Puskesmas akan terus menyisir kembali, apakah ada yang mempunyai keluhan serupa, sekaligus melakukan pemantauan pengobatan bagi pasien yang rawat jalan (di rumah) sesuai hasil penyisiran pasien pada 1 Juli 2023,” tuturnya.

Tak hanya itu saja, Dinkes Surabaya akan terus melakukan pemantauan intensif terhadap penanganan pasien yang sedang dirawat. Baik di Puskesmas, rumah sakit, maupun pasien yang melakukan rawat jalan. Serta, melakukan koordinasi pengiriman sampel ke BBLK (Balai Besar Laboratorium Kesehatan) Surabaya dilengkapi dengan kronologi kasus keracunan makanan sesuai hasil investigasi lapangan pada 1 Juli 2023 untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

“Tentunya kami juga akan melakukan pemantauan dari hasil pemeriksaan laboratorium untuk di identifikasi penyebab keracunan tersebut,” pungkasnya.