Begini Cara WhatsApp Turut Serta Wujudkan Pemilu Sehat di Indonesia
- Viva.co.id
Jatim – Pesta demokrasi tahun 2024 melalui Pemilihan Umum (Pemilu) kian mendekat. Sejumlah upaya mengantisipasi kegaduhan dan ketegangan konflik akibat pilihan politik terus dilakukan. Tak terkecuali meminimalisir informasi simpangsiur yang dapat memicu munculnya konflik.
Salah satu aplikasi perpesanan termasyhur, WhatsApp turut serta ambil peran dalam mewujudkan pemilu yang sehat. Pihaknya pun bekerjasama dengan Kemenkominfo, ICT Watch, Bawaslu dan Siberkreasi. Meluncurkan Workshop Literasi Digital dengan tema 'Lawan Mosinformasi untuk Pemilu Sehat'.
Workshop Literasi Digital bakal berlangsung di 8 kota berbeda. WhatsApp bersama para pihak yang terlibat akan mengedukasi masyarakat untuk menemukan misinformasi di aplikasi perpesanan. Sebuah alat di WhatsApp untuk memverifikasi (memeriksa dengan organisasi pemeriksaan fakta IFCN langsung di WhatsApp).
Public Policy Manager WhatsApp, Esther Samboh mengatakan bahwa untuk mencegah penyebarannya yakni dengan mengetahui pesan yang ditandai sebagai 'diteruskan' dan 'diteruskan berkali-kali', batas penerusan pesan, atau dengan memblokir dan melaporkan pesan yang mencurigakan.
"WhatsApp berinvestasi dalam mengedukasi pengguna dengan tools untuk mendapatkan informasi terverifikasi dan menemukan informasi yang salah menjelang Pemilu," kata Esther Samboh dalam keterangannya, dikutip dari VIVA, Senin, 17 Juli 2023.
Menurutnya ini merupakan kelanjutan dari upaya literasi digital perusahaan di Indonesia, yang telah menjangkau lebih dari 8 juta orang dalam kurun 3 tahun melalui pelatihan dan workshop yang bekerja sama dengan ICT Watch dan Kominfo.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Kementerian Kominfo, Semuel A. Pangerapan mengatakan, literasi digital adalah pengetahuan dasar yang wajib dimiliki masyarakat, terutama menjelang Pemilu.
"Untuk itu kita perlu bangun perisai penangkal hoaks dengan literasi digital, berpikir kritis dan cek fakta,” imbuh Semuel.
Workshop telah dimulai di Ternate pada 11 Juli, berlanjut ke kota Manado, Jakarta, Bandung, Samarinda, Pekanbaru, Jayapura, dan Kupang dari Juli hingga Oktober 2023.
Kota-kota tersebut mencakup wilayah teratas dengan risiko tinggi, berdasarkan Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) dan pemilihan tahun 2024 yang disusun oleh Bawaslu.
Seminar akan dihadiri oleh tokoh masyarakat setempat, pemuka agama, relawan Pemilu, dan perwakilan mahasiswa. Melalui rangkaian ini, WhatsApp bertujuan untuk menjangkau 800 tokoh masyarakat di 8 kota, memberdayakan mereka untuk mengedukasi banyak pemilih melalui komunitasnya masing-masing.
Hadir juga La Ode Irman, Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Maluku Utara, bersama perwakilan dari Bawaslu, Siberkreasi, ICT Watch dan WhatsApp.
Acara dilanjutkan dengan workshop tentang 'Cek dan Laporkan Hoaks' yang disampaikan oleh digital youth ambassadors JaWAra Internet Sehat, program literasi digital yang dijalankan oleh WhatsApp dan ICT Watch.
“Untuk memperkuat pencegahan pelanggaran dan sengketa proses Pemilu, kami bekerja sama untuk menjangkau masyarakat luas melalui workshop literasi digital dan materi edukasi. Harapannya, daya kritis masyarakat meningkat, kemudian mampu mengidentifikasi dan melawan misinformasi Pemilu,” ujar Anggota Bawaslu, Lolly Suhenty.
Artikel ini telah tayang di VIVA.co.id dengan judul WhatsApp Ciptakan Pemilu Sehat untuk Indonesia