Masalah Kekeringan di Madura, Abdul Halim Usul Bangun Spot Embung

Reses Abdul Halim, Fraksi Gerindra DPRD Jawa Timur
Sumber :
  • A Toriq A/Viva Jatim

Bangkalan, VIVA Jatim – Permasalahan kekeringan di Madura khususnya di wilayah utara saat musim kemarau masih menjadi polemik klise yang hingga saat ini masih belum terselesaikan permanen.

Ansor Jatim Respons Polemik Warung Madura: Itu Konsep Nyata Ekonomi Kerakyatan

Pemerintah pun masih belum dapat memberikan solusi utuh yang dapat menjawab persoalan kekeringan ini. Untuk saat ini, hal bisa dilakukan oleh pemerintah melalui BPBD nya dalam mengurangi beban masyarakat akibat kekeringan, yaitu dengan pendistribusian secara manual, dengan mengangkut air dengan tangki-tangki dan dibagikan kepada warga terdampak.

Ketua Komisi C DPRD Jawa Timur Abdul Halim mengatakan, ada salah satu ide yang menurutnya sangat realistis untuk dikerjakan menjawab permasalahan kekeringan di sebagian wilayah Madura, yakni dengan pembangunan spot-spot embung di setiap desa yang berpotensi mengalami kekeringan.

Didatangi Pemda dan BKKBN, Ini Alasan Bocah 4 Tahun di Sampang Madura Tunangan

Embung sendiri ia menjelaskan adalah sejenis waduk namun dengan skala yang jauh lebih kecil, kira-kira 100 meter persegi dengan kedalaman 3 sampai 5 meter. Agar jika air hujan turun dapat tertampung dengan baik.

"Ini sangat realistis (ketimbang pembangunan waduk yang mendapat penolakan dari masyarakat)," kata Halim saat menggelar kegiatan reses di Desa Klapayan Kecamatan Sepulu Bangkalan, Senin 17 Juli 2023.

Bahan Petasan 1 Kg Hancurkan Rumah di Bangkalan, 1 Tewas 2 Luka-luka

Dari segi anggaran pun, politisi Gerindra ini mengatakan sangat efisien dibandingkan dengan pembangunan waduk. Serta anggaran itu dapat di cover oleh Pemprov Jatim, apalagi ditambah kekuatan desa dengan anggaran bantuan dana desa yang bisa juga dimanfaatkan untuk pembangunan Embung ini.

"Bisa dilakukan perdesa, dan itu tidak banyak sekitar Rp. 300 juta untuk membuat satu embung," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
img_title