Dalam Pertemuan KTT BRICS Jokowi Tekankan Seluruh Negara Berkembang Bersatu Perjuangkan Haknya

Jokowi di acara KTT BRICS
Sumber :
  • Viva

Afrika, VIVA Jatim – Dalam sesi BRICS-Africa Outreach and BRICS Plus Dialogue, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS ke-15 yang digelar di Sandton Convention Center, Johannesburg, Republik Afrika Selatan, pada Kamis, 24 Agustus 2023, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan seluruh negara berkembang untuk bersatu dan memperjuangkan haknya untuk kemajuan negaranya.

Deretan Nama 27 Kader PDIP yang Dipecat, Ada Jokowi hingga Wapres RI

“Negara berkembang harus bersatu untuk memperjuangkan hak-haknya,” tandasnya.

Untuk itu, Presiden Jokowi menyebut segala tindak diskriminasi terhadap upaya kemajuan negara-negara berkembang harus dihilangkan dan kerja sama yang setara dan inklusif harus terus disuarakan. 

Jokowi Ucap Selamat Atas Kemenangan Khofifah-Emil Versi Quick Count

“Diskriminasi perdagangan harus kita tolak. Hilirisasi industri tidak boleh dihalangi. Kita semuanya harus terus menyuarakan kerja sama yang setara dan inklusif,” jelas Presiden di hadapan para pemimpin negara anggota BRICS dan sejumlah pemimpin negara lainnya.

Presiden Jokowi melihat tatanan perekonomian dunia saat ini dinilai tidak adil dengan kesenjangan pembangunan ekonomi yang semakin besar di antara negara berkembang dan negara lainnya yang mengakibatkan rakyat menderita. 

Presiden Prabowo Subianto Makan Malam dengan Jokowi, Ini Menu Makan yang Disantap

“Kita semua melihat tatanan ekonomi dunia saat ini sangat tidak adil, gap pembangunan semakin lebar, rakyat miskin dan kelaparan semakin bertambah,” ucap Presiden.

Melihat hal itu, secara tegas Presiden Jokowi menekankan bahwa situasi tersebut harus segera diselesaikan. “Situasi seperti ini tidak boleh dibiarkan,” tandasnya. 

Oleh sebab itu, Presiden menyampaikan bahwa negara-negara anggota BRICS dapat menjadi bagian penting untuk memperjuangkan keadilan pembangunan bagi seluruh negara di dunia. 

“BRICS dapat jadi bagian terdepan untuk memperjuangkan keadilan pembangunan dan mereformasi tata kelola dunia yang lebih adil,” ujarnya.