Diduga karena Tanah Gerak, Puluhan Rumah di Tulungagung Rusak
- Jazuli/Viva Jatim
Sementara Warni (49), juga korban rumah retak mengaku, bahwa retakan di rumahnya memang tidak terlalu parah. Tapi yang bagian belakang dan depan rumah yang ditempatinya retakan tanahnya menganga lebar dan membahayakan.
"Kalau di (dalam) rumah tidak, tapi posisinya di samping mbledak, di depannya juga, diapit, seperti tanah itu geser, (sehingga) rumah saya ikut (retak)," ungkap Warni.
Warga berharap, Pemkab Tulungagung mau membantu merelokasi rumah warga terdampak. "Tapi kalau tidak punya tempat (lahan) ya repot. Seperti saya ini kan tidak punya tempat lain, kecuali di situ, di rumah mertua," katanya.
Baca juga: Tolak Bansos Jelang 2024! HMI Tulungagung: Hindari Momentum Pencitraan
Terpisah, Bupati Tulungagung, Maryoto mengimbau kepada masyarakat agar tetap menjaga pepohonan di sekitar pegunungan. Karena dengan adanya pepohon di daerah kemiringan tinggi akan menguatkan tanah sekitar.
"Siapa (yang menjaga) kalau bukan kita, ini akibatnya saya beri contoh, kalau tetap begini, masyarakat tidak punya kesadaran kalau babat (memotong) pohon, warga yang susah sendiri," imbaunya.