Yusril Ungkap Reaksi Prabowo Tak Semelow SBY Tanggapi Duet Anies-Cak Imin

Ketua DPP PBB Yusril Ihza Mahendra
Sumber :
  • Viva

Surabaya, VIVA Jatim – Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra, mengungkapkan bahwa reaksi Prabowo Subianto begitu mengetahui manuver politik yang dilancarkan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang membelokkan dukungannya ke Anies Baswedan. Reaksi Prabowo tak semelow Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menunjukkan kekecewaannya terhadap Anies dan NasDem.

Tak Main-main, 5 Aksi Nyata Presiden Prabowo untuk Kemerdekaan Palestina

“Reaksinya Pak Prabowo itu tidak seperti reaksinya Pak SBY. Jadi [Prabowo] datar-datar saja, biasa saja, santai saja,” kata Yusril usai mengikuti acara Konsolidasi Pemenangan Pemilu dan Prabowo Subianto sebagai Capres oleh PBB di DBL Arena Surabaya, Minggu kemarin.

Mantan Menteri Sekretaris Negara itu menilai, sepertinya Prabowo sudah mengantisipasi segala kemungkinan dalam dunia politik yang dinamis. Karena itu Prabowo tak begitu terkejut ketika Cak Imin melakukan manuver menarik dukungan dari Prabowo dan menyediakan diri menjadi bakal cawapres mendampingi Anies Baswedan.

Sekjen Partai Gerindra: Prabowo Subianto Dukung Yes Dirham di Pilkada Lamongan

Di tempat yang sama, Sekretaris Jenderal Gerindra, Ahmad Muzani, mengaku bahwa Cak Imin sudah memberitahukan keputusan politiknya kepada Gerindra melalui WhatsApp. Muzani pun merespons langkah politik Cak Imin itu dengan nada bercanda. “Seperti elu ditinggal pacar, tiba-tiba meninggalkan," katanya.

Muzani mengakui bahwa Koalisi Indonesia Maju (KIM) kehilangan sebagian kekuatan politik setelah PKB dan Cak Imin menarik dukungan dan berpindah ke Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Kendati begitu, ia menghormati dan menghargai keputusan politik Cak Imin tersebut.

Infrastruktur Transportasi Berdampak Peningkatan Perekonomian Jatim

Muzani tak memaknai langkah politik Cak Imin itu sebagai perpisahan. Menurutnya, kerja sama antara Gerindra dengan PKB bisa terjalin kembali pada kesempatan dan waktu yang berbeda nanti. " Insya Allah kami akan bertemu kembali dalam detik yang sama," tandasnya.

Seperti diketahui, peta perpolitikan nasional mendadak berubah setelah Cak Imin membelokkan partainya, PKB, bergabung dengan NasDem dan mengusung Anies Baswedan sebagai bakal capres. Cak Imin bergabung setelah dirinya disepakati mendampingi Anies sebagai bakal cawapres.

Manuver politik Cak Imin itu membuat kekuatan Koalisi Indonesia Maju (KIM) berkurang. Semula, PKB berada di koalisi itu bersama Gerindra, Golkar, PAN, dan PBB. Koalisi itu mengusung Prabowo sebagai bakal capres. 

Di sisi lain, langkah Cak Imin juga berimbas pada kekuatan Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang awalnya diisi NasDem, Demokrat, dan PKS, dengan mengusung Anies sebagai bakal capres. Koalisi itu awalnya akan menggandeng AHY sebagai pendamping Anies. 

Setelah Anies memilih Cak Imin, Demokrat keluar dari Koalisi Perubahan. Gerindra mengisyaratkan bahwa Demokrat akan bergabung dengan KIM. Selain Demokrat, PSI juga disebut akan bergabung.