Cak Imin Bawa-Bawa Ayahnya, Inayah Wahid: Dulu Nendang Gus Dur, Jangan Menafikan Sejarah

Inaya hWahid di UIN SATU Tulungagung.
Sumber :
  • Viva Jatim/Madchan Jazuli

Tulungagung, VIVA Jatim – Putri bungsu dari Presiden Indonesia, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Inaya Wahid mengungkapkan saat ini banyak yang mencatut pautkan ayahnya dalam kontestasi politik. Padahal, menurutnya fakta sejarah yang menjatuhkan Gus Dur dalam kepemimpinan di PKB.

Insiden Berdarah di Sampang, Anggota DPRD Jatim Ingatkan Pesan Gus Dur

"Padahal dulu track recordnya nendang Gus Dur. Tetapi sekarang bawa-bawa Gus Dur itu juga ada. Kalau mau memang mendukung satu pihak, yang didukung saja. Tetapi jangan menafikan fakta sejarah bahwa ada memang orang-orang itu dulu melakukan pendongkelan," ungkap Inaya Wahid di UIN SATU Tulungagung, Rabu, 6 September 2023

Inaya mengatakan sejarah tetaplah sejarah yang masih membekas dan tetap tercatat dalam ingatan. Oleh sebab itu, dirinya menyesalkan pernyataan tokoh yang kejadian tersebut tidaklah benar, tidak terjadi

Kader PKB Harus Blater Jika Ingin Menangkan Luluk-Lukman di Madura

atau bahkan memutarbalikkan fakta.

"Pendongkelan, kemudian mengkick out, ya sejarahnya tetap harus diakui, jangan terus dibilang oh itu tidak. Ada!" tegasnya.

Haul ke-15 Gus Dur: Refleksi Kebijaksanaan dan Warisan Pemikiran untuk Bangsa

Kendati demikian, perempuan, aktivis dan seniman bergerak di Positive Movement (PM) dan Gusdurian yang aktif menyikapi persoalan sosial khususnya isu-isu Hak Asasi Manusia (HAM) ini meminta GusduRian tetap adem.

Lantaran, menurut Inaya GusduRian bukanlah sebuah partai ataupun alat partai politik yang digunakan sebagai politik praktis. Ia menegaskan, GusduRian harus tetap independen tanpa intervensi dan seterusnya.

"Saya berharap terutama teman-teman gusdurian. Karena GusduRian itu kita tidak boleh politik praktis, sama sekali tidak boleh politik," jelasnya.

Alumnus Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia ini disinggung pencalonan cawapres Cak Imin hanya menjawab santai. Selain senda tawa, Inaya juga menggap pencalonan tersebut merupakan hak bagi setiap individu sebagai warga negara Indonesia.

"Hehehe. Ya gak apa-apa, semua orang kan berhak. Semua orang punya gak cita-cita. Ya jadi tidak apa-apa juga," tandasnya.

Inaya Wahid dalam lawatannya ke kampus dalam rangka #HarlahGusDur Goes To Campus Gus Dur Memorial Lecture

atas undangan Rektor UIN SATU Tulungagung. Bekerjasama dengan Seknas GusduRian, ratusan undangan dari berbagai tokoh, komunitas dan mahasiswa tampak memenuhi Gedung Arief Mustaqim lantai 6.