Petani di Jawa Timur Gembira Dapat Bantuan Pompa Air dari Kementan

Petani sedang memupuk lahan sawah.
Sumber :
  • Viva Jatim/Madchan Jazuli

Surabaya, VIVA Jatim - Petani di Jawa Timur kini merasakan manfaat positif dari bantuan alat pertanian menghadapi dampak kemarau panjang yang disebabkan oleh fenomena El Nino.

Sempol Ayam Khas Malang Cocok Dinikmati Kala Hujan, Ini Resepnya

Mereka mendapatkan bantuan berupa pompa alkon, sebuah mesin diesel yang digunakan petani untuk mengalirkan air ke lahan pertanian mereka.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Kelompok Tani (Poktan) Mundusewu, Desa Mundusewu, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Purwadi, Senin 18 September 2023.

Pandangan Islam soal Kriteria Memilih Pemimpin di Pilkada Serentak 2024

"Alkon ini hanya ada satu, tapi sangat membantu untuk mengairi lahan pertanian, khususnya pada musim kemarau seperti sekarang ini," katanya. 

Para petani yang tergabung ke dalam Poktan bersama Purwadi pun ungkapkan rasa syukurnya dapat bertahan berkat beragam bantuan dari pemerintah.

Program Pendidikan dan Kesehatan Gratis Risma Didukung Gus Huda Jember

"Pompa air berupa alkon ini membantu memastikan pasokan air yang memadai ke lahan pertanian milik petani, yang selama ini terdampak kekeringan akibat kemarau panjang," ujarnya.

Purwadi mengatakan, kelompok tani yang dipimpinnya mencakup sekitar 100 hektare lahan pertanian, milik puluhan petani di Poktan Mundusewu. Sebelum mendapat bantuan alkon dari Kementerian Pertanian (Kementan), petani setempat sempat mengalami gagal panen.

Selain pompa air alkon, Purwadi pun pernah mendapat bantuan ganti rugi dari pemerintah akibat gagal panen. Dengan mengikuti program Asuransi Pertanian. Saat itu, banyak petani yang mendaftarkan lahan pertaniannya hanya dengan premi sebesar 36 ribu rupiah per hektarnya.

"Saat itu total ada sekitar 70 hektar lahan milik para petani gagal panen. Akhirnya karena ikut asuransi pertanian, gagal panen itu diganti oleh pemerintah sekitar Rp6-7 juta per hektar," katanya.

Purwadi sendiri mengaku memiliki lahan pertanian seluas 1/2 hektare, yang digunakan untuk pertanian padi. Sementara anggota poktan yang dipimpinnya, rata-rata memiliki lahan 1 hingga 4 hektar per orang.

"Biasanya kala lagi panen raya, produksi padi bisa mencapai 5 ton per hektarnya. Mudah-mudahan dua bulan lagi hujan turun, sehingga saat panen raya produksinya bisa melimpah," pungkasnya.