Banjir Genangi Beberapa Kecamatan di Blitar dan Malang

Banjir di Kabupaten Blitar.
Sumber :
  • BPBD Blitar/Viva Jatim

Jatim – Bencana banjir melanda sejumlah desa di beberapa kecamatan di Kabupaten Blitar dan Malang pada Senin, 17 Oktober 2022. Kendati belum ada laporan adanya korban jiwa, namun ratuan warga membutuh pertolongan karenanya petugas gabungan langsung ke lokasi melakukan penanganan.

331 Fasum di Pulau Bawean yang Rusak akibat Gempa Tuban Mulai Diperbaiki

Berdasarkan data dari BPBD Jatim, sedikitnya ada lima kecamatan di Kabupaten Blitar yang terdampak banjir. Yaitu di Kecamatan Binangun di Desa Salamrejo dan Rejoso; Kecamatan Panggungrejo di Desa Kalitengah; Kecamatan Sutojayan di Desa Sumberrejo, Bacem, Kelurahan Gondanglegi, dan Kelurahan Sutojayan; Kecamatan Wonotirto di Pasar Ngeni; dan Kecamatan Wates di Desa Tugurejo.

Berdasarkan data itu pula, banjir yang melanda sejumlah desa di beberapa kecamatan itu terjadi sejak pukul 04.00 WIB dan sampai sekarang masih belum surut. Banjir terjadi karena curah hujan tinggi sejak Minggu kemarin. Selain merendam sejumlah rumah, beberapa akses jalan juga tak bisa dilewati karena terendam air setinggi lebih dari satu meter. Contohnya Jembatan Purno yang terendam air sehingga tak bisa dilewati kendaraan.

Hadir saat Bakti Sosial Bareng TNI AL, Pj Gubernur Jatim: Perbaikan Infrastruktur Jadi Prioritas

Di Desa Sutojayan, sedikitnya 117 jiwa harus dievakuasi karena terdampak banjir dengan genangan air setinggi paha. Mereka dievakuasi ke kantor Kelurahan Sutojayan. Banjir terjadi karena air di sungai desa setempat tidak mampu menampung debit air karena curah hujan yang tinggi. Beberapa ruas jalan dilaporkan tidak bisa dilewati kendaraan.

Sumiatun, salah satu pengungsi di Sutojayan, bersama anggota keluarganya termasuk salah satu yang dievakuasi dan mengungsi di posko di Kelurahan Sutojayan. “Banjir sudah masuk rumah saya, didalam rumah airnya sudah sampai paha saya," ungkapnya.

Pengungsi Bertambah, BPBD Jatim Kirim Bantuan hingga Tim Psikososial ke Bawean

Terpisah, Wakil Bupati Blitar Rahmat Santoso menjelaskan, skala prioritas  yang dievakuasi adalah elompok lansia, anak-anak, disabilitas, serta ibu hamil. Dari beberapa pengungsi terlihat beberapa lansia juga mengalami kondisi tidak enak badan.

''Proses evakuasi kami utamakan adalah kelompok renta. Di posko pengungsian juga ada beberapa lansia yang mengalami sakibat akibat cuaca yang kurang baik'', tandasnya.

Halaman Selanjutnya
img_title